ADA apa sebenarnya di danau provinsi Aceh ini? Danau itu sering menyuguhkan berita hangat, di sana bukan hanya ada bom aktif seberat 1,5 ton. Namun danau ini setiap tahunnya meminta tumbal nyawa.
Teranyar, tenggelamnya perahu boad yang menewaskan 4 warga setempat dan 24 lainnya selamat, Medio Januari lalu. Setiap tahun danau ini, tempat hempusan terakhir nyawa manusia di dalam air.
Catatan Waspada, bukan hanya tumbal nyawa dan bom seberat 1,5 ton yang disajikan menjadi berita menarik di danau dengan air bening kebiru-biruan ini. Berita naga yang muncul dari danau ini, juga sempat menggegerkan Aceh yang ketika itu masih dibalut konflik (medio Juli 2001). Naga (jenis dinausaurus) muncul, tepatnya di Ujung Peninyon, Kampung Nosar, Kecamatan Bintang.
Gambar naga yang terekam dalam kamera poket, milik pemuda-pemudi Bale Atu, Tingkem, Bener Meriah, sempat diamankan Bupati Aceh Tengah, ketika itu dijabat Mustafa M. Tamy.
Bupati ingin memastikan keaslian negatif film yang 36 kali petik dalam satu rol itu. Pada pertengahan film tersebut, pemuda-pemudi dari Bener Meriah ini berfoto bersama dengan latar belakang danau. Namun anehnya, setelah fim itu dicetak, dalam air danau muncul gambar naga.
Spontan jadi pembahasan yang menggegerkan Aceh. Bahkan diantara mereka yang berfoto ada yang jatuh sakit, sehingga harus berobat ke orang “pintar”. Apa benar naga?
“Itu baru satu ekor yang muncul. Dia ada dua, yang muncul itu adalah sarung Putri Ijo,” sebut Tgk. Armia Ujung Gergung, ulama kharismatik Aceh Tengah, ketika Wartawan meminta ulama yang terkenal memiliki indra ke enam ini, mengecek kebenaran dari gambar tersebut.
Tanpa memperhatikan gambar yang disuguhkan wartawan, ulama yang menjadi panutan dan disegani ini, karena sikap istiqamah dan ketajaman ilmu pirasatnya, menjelaskan. “Putri Ijo ini sudah muak melihat manusia dengan beragam polah tingkahnya.”
“Manusia sekarang tetap bergelimang dalam maksiat. Danau Laut Tawar itu bersih. Putri Ijo muncul memberikan peringatan. Tetapi jangan karena ini kita jadi musyrik,” sebut alumnus perintis Pasantren Tanoh Mirah, sebuah pasantren termegah di Aceh.
Danau itu sempat sepi selama satu bulan, bahkan nelayan tradisionil di sana, tidak turun ke danau, takut dengan munculnya naga. Walau sampai kini cerita sepuluh tahun yang lalu itu sudah jarang dibahas masyarakat, namun yang pasti danau yang air sungainya menjadi kebutuhan proyek vital di Lhokseumawe ini, setiap tahunnya meminta tumbal nyawa.
Warga setempat menyebutkan danau itu dihuni oleh lembide( mahluk halus yang hidup di air dan setiap tahun memangsa manusia untuk dihisap darahnya). Namun benarkah ada lembide,sampai saat sekarang ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Tetapi warga Gayo mempercayainya, bahkan cerita lembide ini sudah turun temurun.
Misteri itu semakin ramai dibicirakan, setelah munculnya gambar naga (ada yang menyebutnya jelmaan putri ijo). Lima tahun kemudian, setelah berita naga, danau ini kembali menyuguhkan berita unik, tentang upaya pengangkatan bom dari dasar danau. Sampai sekarang bom seberat 1,5 ton itu belum mampu diangkat.
Walau berita naga dan bom sempat hangat dibicarakan, namun yang pasti setiap tahunnya danau ini meminta tumbal nyawa. Bukan lagi rahasia umum, bila danau dengan airnya yang bening ini, setiap tahunnya menjadi tempat manusia menghembuskan nafas terahir.
Korban memang ada yang tidak pandai berenang, namun ada juga yang ahli berenang, Walau jago berenang, korban disedot danau untuk tempat nafas terahir. Benarkah di danau ini ada lembide, seperti keyakinan sebagian warga di sana? (Bahtiar Gayo)
—–
(Sudah pernah diterbitkan di harian Waspada)