Hasil Tangkapan Depik Menurun, Nelayan Lut Tawar Resah

Toweren | Lintas Gayo – Ikan Depik (Rasbora Tawarensi) yang merupakan ikan endemik Danau Lut Tawar Aceh Tengah (tidak ada ditempat lain) dari tahun ke tahun semakin langka ditemukan. Ini dirasakan oleh sejumlah nelayan kampung Toweren kecamatan Lut Tawar saat kembali  dari tengah danau menjaring ikan tersebut, Jum’at (16/3) pagi.

“Hasil tangkapan ikan Depik makin menurun dari waktu-waktu. Dan ini berpengaruh besar pada kehidupan ekonomi kami yang secara turun temurun menggantungkan hidup dari tangkapan ikan mulia ini,” kata salah seorang nelayan, Alfian.

Menurutnya sebelum masa panen kopi dan padi seperti saat ini biasanya dirinya bisa meraup penghasilan rata-rata Rp200 ribu hingga Rp300 ribu perharinya.

Padahal tambah Alfian, harga dipasar saat ini nenunjukkan angka yang menggiurkan, pada saat ini harga Depik yang dijual dipasar berkisar antara Rp 80 ribu – Rp.100 ribu perbambunya.

Menurutnya, semakin sulitnya menangkap ikan Depik ini disebabkan karena dalam beberapa tahun terakhir aktivitas penangkapan ikan Depik diseputaran danau Lut Tawar melebihi batas. Selain itu juga dengan terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan serta pemangsa (predator-red) yang menyerang Depik.

“Ilmu kami terbatas, tapi kami yakini berkurangnya ikan Depik karena terlalu banyak yang menggantungkan hidup sebagai nelayan. Juga karena ada ikan lain yang menyerang ikan Depik serta kerusakan dan cemarnya danau ini,” kata Alfian bernada kesal. (Darmawan Masri/red.03)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.