TAKENGEN – Badan Kehormatan (BK) DPRK Aceh Tengah hanya sebagai simbol. Perangkat lembaga terhormat ini tidak berani menegakkan peraturan. DPRK tidak berwibawa, banyak anggota yang mangkir, tidak mendapat teguran. Sementara gaji dari uang rakyat tetap diterima.
“Inilah lembaga kita yang terhormat. Hanya pandai mengisap darah rakyat, namun tidak memiliki tanggungjawab moral terhadap daerah. Mereka terbius dengan uang dan fasilitas,” sebut Irvan Rasyid, ketua Partai Persatuan Pembangunan Aceh Tengah, Jumat (27/4), menanggapi pemberitaan Waspada, Kamis (26/4) tentang anggota dewan yang bolos tiga bulan.
“Coba kalau tidak ditanya Waspada, apakah Badan Kehormatan akan bersikap? Akan membuat surat. Mengapa sudah cukup lama mencapai 3 bulan, tidak ada teguran apapun. Ada apa ini? Bagaimana dengan anggota dewan lainnya yang juga malas?” tanya Irvan.
Sesuai tata tertib dewan, anggota yang sudah 3 kali dilaksanakan sidang, namun tidak bisa hadir, BK sudah harus melayangkan surat teguran. Tetapi kenyataannya Umar, sudah 6 kali persidangan tidak hadir, namun tidak ada teguran, sebut Irvan.
“Apa tugas dan fungsi anggota dewan, tidak jelas. Mereka sibuk menjadi tim sukses Cabup. Apa tugas dewan sebagai timses, atau wakil rakyat dari semua golongan? Seharusnya dewan memikirkan bagaimana meningkatkan PAD, dan memakmurkan rakyat. Ini yang tidak dilakukan,” sebut Irvan.
Sebelumnya ketua Badan Kehormatan (BK) DPRK Aceh Tengah, Samar Nawan, menjawab Waspada, pihaknya akan membuat surat teguran khusus untuk Umar dari PPP. Untuk lainnya, apakah banyak yang mangkir? Samar Nawan yang didampingi Saeb Nosarios, secara tidak langsung menyebutkan ada anggota dewan yang mangkir.
“Tolong Sekwan, kita siapkan perangkat daftar hadir anggota dewan yang baik, jangan seperti selama ini. Kalau hanya berpedoman pada absen kertas, siapapun bisa menanda tanganinya. Bahkan seperti pengalaman selama ini, absen diteken sampai 1 bulan, padahal dia tidak hadir,” pinta Samar Nawan kepada Sekretaris Dewan (Sekwan), Ismarisiska.
Dari info bebebara anggota dewan di sana, tercatat ada beberapa wakil rakyat ini yang malas bertugas. Nama-nama yang malas itu,walau dalam daftar hadir “tetap” ada tanda tangan. Hampir setengah anggota terhormat ini menikmati gaji, namun jarang bertugas. (Bahtiar Gayo | Harian Waspada edisi 28 April 2012)
LANJUTKAN TENGKU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Bang Ivan..pecat aja dia dri PPP..,ganti sama aku bg,dri TK s/d Kuliah aku terkenal rajin dan dijamin abg gak marah2..he he