KEBERNI GAYO – Acara Keberni Gayo yang disiarkan pada setiap minggu, pada jum’at (27/06/12) jam 20.00 sampai dengan 21.00 WIB menghadirkan dua narasumber yaitu, Arifin Abdullah, MH (Dosen Fakultas Syari’ah) dan Zuhra Ruhmi (Ketua Permata). Pada kesempatan ini mereka berbicara tentang bagaimana Mahasiswa Permata (Persatuan Mahasiswa Takengon) menghadapi bulan ramadhan yang hanya tinggal dalam hitungan hari.
Di awal paparan materi mereka sampaikan tentang kondisi mahasiswa pada saat ini, dimana menurut mereka kebanggaan yang dimiliki oleh orang tua tidak lagi mempunyai nilai plus, artinya para orang tua hanya bangga bahwa anak mereka adalah mahasiswa yang sedang kuliah di berbagai tempat dan berbagai Perguruan Tinggi, tetapi ketika mereka pulang kekampung pada waktu libur terkadang menambah beban bagi orang tua mereka. Untuk itu Permata, mulai tahun ini berupaya berlatih secara bersama untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan ramadhan.
Agenda yang akan disiapkan adalah berlatih berceramah, untuk mengisi kegiatan kultum (kuliah tujuh menit) atau ceramah sebelum atau sesudah shalat tarawih. Para Mahasiswa yang akan turun dibekali dengan berbagai bahan dan metode untuk berdakwa, sehingga diharapkan semua mereka siap tampil. Materi yang akan disampaikan berbeda dengan kebiasaan penceramah yang ada di kampung-kampung, kalau penceramah dikampung lazimnya berbicara tentang puasa dan seluruh aspek dan hikmahnya, tapi untuk para mahasiswa dianjurkan berbicara tentang ilmu yang didapat di Perguruan Tinggi serta keadaan perkuliahan di Perguruan Tinggi mereka.
Tujuan utama yang diharapkan dari safari ramadhan ini adalah untuk menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap mahasiswa yang menuntut ilmu di perantauan, karena sebagaimana telah disebutkan bahwa kepercayaan ini telah mulai pudar. Tujuan lain adalah untuk melahirkan rasa percaya diri mahasiswa terhadap diri mereka sendiri, bahwa apa yang mereka dapat di Perguruan Tinggi sebenarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena informasi tentang ilmu dan Perguran Tinggi sangat sedikit diterima oleh masyarakat, sehingga semangat untuk mendorong anak-anak mereka beruntuk kuliah sangat kurang, terlebih lagi dalam pikiran masyarakat bahwa dimanapun kuliah akhirnya hanyalah untuk bekerja dan ilmu yang didapat nanti baru bermanfaat ketika kerja. Pada hal semua ilmu itu bermanfaat bukan hanya ketka bekerja, tetapi sejak ilmu itu didapat di Perguruan Tinggi.
Ada informasi yang selama ini tidak tepat diterima masyarakat tentang Perguruan Tinggai, seperti Fakultas Kedokteran yang menurut kebanyakan orang adalah sekolah hanya untuk orang yang punya uang, sedang untuk orang yang berkehidupan pas-pas-an tidak mungkin, pada hal sebenarnya tidaklah demikian. Mereka yang kuliah di Fakultas Kedokteran semua orang bisa asal mempunyai kemampuan atau kecerdasan. Informasi lain adalah, mereka yang kuliah di perantauan lebih banyak menghabiskan dana dari pada mereka yang tidak merantau, pada hal bila dihitung sebenarnya mereka yang merantau lebih sedikit menghabiskan uang, dan dari segi pengaturan keuangan mereka yang merantau tetap lebih berhasil.
Itulah hal-hal yang telah disiapkan oleh Mahasiswa Permata untuk menghadapi bulan ramadhan kali ini, baik dari segi persiapan materi ceramah, metode (retorika) dan tekhnis yang akan mereka lakukan dilapangan. Tidak hanya itu mahasiswa Permata juga akan bergabung dengan alumni Permata yang ada di Bener Meriah dan Aceh Tengah, mereka menghendaki awal ramadhan Permata akan menyinari kedua Kabupaten asal mereka. (Jamhuri)