Banda Aceh | Lintas Gayo – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Mohd Mahfud MD mengungkapkan, semakin banyak mahasiswa mendapatkan gelar “S” semakin lemah untuk mengabdi ditengah-tengah masyarakat karena antara ilmu dengan hati tidak menyatu.
“Ini dikarenakan, ilmu yang didapatkan tidak sesuai yang diharapkan,” ujar Mahfud MD pada Dies Natalis ke-51 Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Jumat (31/8/12).
Dalam Dies Natalis ini, Unsyiah memang mengundang secara khusus Ketua MK Mahfud Md untuk menyampaikan Orasi Ilmiah di Gedung Academic Activity Center Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.
Kontribusi Pembangunan
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah mengatakan, sejak lahirnya Unsyiah Pemerintah Aceh dan Pemda selalu berhubungan dengan Unsyiah dan mengharapkan para sarjana bisa memberikan kontribusi pembangunan.
“Pengabdian selama 5 tahun kedepan, ketika kami memimpin Aceh, Unsyiah harus menjadi peradaban oleh stakholder di Aceh,” tegas Zaini.
Universitas Syiah Kuala didirikan pada tanggal 2 September 1961. Kampus negeri tertua di Aceh itu hingga saat ini memiliki 10 fakultas. Pada Dies Natalis atau ulang tahun Ke-51 Unsyiah mendapatkan bantuan Al-qur’an untuk Masjid Jami’ Universitas Syiah Kuala dari Prof Dr Mohd Mahfud, Beasiswa dari Adnan Gantoi, Penasehat Pertahanan Ekonomi, dan Beasiswa dari Pemerintah Aceh langsung diberikan oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah.
Turut hadir juga penasehat pertahanan ekonomi Adnan Gantoy, Ketua DPRA, MPD, MPU, Rektor IAIN Ar-Raniry.(Safutra Rantona/red.04)