Jakarta | Lintas Gayo – Ketua Umum Musara Gayo, M. Hasan Daling yang ditemani dua penulis Gayo, yaitu Yusradi Usman al-Gayoni dan Ridhwan Abd Salam menemui Ir. Mohd Tanwier, Pj Bupati Aceh Tengah sebelum acara halalbilhalal masyarakat Gayo Jabodetabek berlangsung.
“Kami berharap agar buku-buku ini—Tutur Gayo, A.R.Moese: Perjalanan Sang Maestro (biografi), Ekolinguistik, dan Tari Saman—bisa dijadikan sumber bacaan perpustakaan dan bahan muatan lokal di sekolah-sekolah yang ada di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah,” kata Hasan Daling di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (16/9/2012)
Hasan Daling kemudian menyerahkan keempat buku tersebut kepada Ir. Mohd Tanwier atau Baong. Baong pun langsung menerima dan memperhatikan buku-buku tadi. “Untuk tahap awal, kita coba bantu yang ini—Tutur Gayo dan A.R.Moese: Perjalanan Sang Maestro (biografi)—dulu. Mari ini kese kite cerite mien (habis ini—halalbihalal—kita cerita lagi),” katanya yang didampingi Kabag Humas Pemkab Aceh Tengah, Drs. Windi Darsa, M.M.
Dilema
Kepada Lintas Gayo, Ridhwan Abd Salam, menyebutkan, dia mengupayakan sendiri dana penerbitan dan percetakan bukunya (Tari Saman). “Sejauh ini, masih belum ada dukungan moril dan materil dari Pemerintah Kabupaten di Gayo. Lebih-lebih, dari Pemerintah Kabupaten Gayo Lues,” katanya.
Ini, sambungnya, jadi dilema tersendiri. Satu sisi buku dan penulis buku-buku Gayo masih kurang. Di sisi yang lain, dukungan moral dan materil dari pemerintah “tidak ada.” “Sudah ditulis pun buku Gayo, namun yang membeli dan membacanya kurang. Apalagi, dari orang Gayo sendiri,” keluhnya. (LG006)