Takengon | Lintas Gayo ā Kesal atas tidak kunjung diperbaikinya jalan bagian selatan Danau Lut Tawar Aceh Tengah, ratusan pemuda dari sejumlah kampung di kecamatan tersebut melakukan tanam pisang di tengah jalan.
Kasiran (23) Ketua Pemuda kampung Toweren yang ikut menanam pisang di jalan itu mengatakan, penanaman ini mereka lakukanĀ sebagai bentuk protes terhadap jalan yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah.
Lanjutnya, sepanjang lintasĀ danau Lut Tawar ruas jalanya berlobang, rawan longsor, sehingga penguna jalan sering kali terjatuh dan berakibat fatal. Satu-satunya jalan menuju kota Takengon bagi warga Pedemun, Toweren, Kenawat, Rawe, One-one dan yang lainnya adalah jalan ini. katanya
Sementara, Sunnatun Auwalin selaku penanggung jawab aksi itu, meminta kepada pemerintah untuk memperbaiki lintas danau Lut Tawar. “Kalau seandainya dalam seminggu ini tidak diperbaiki, maka kami akan melakukan pemblokiranĀ penguna jalan yang menuju ke danau Lut Tawar ini,” tegasnya dihadapan Camat Lut Tawar yang didampingi Kapolsek Lut Tawar Ipda Buchari TB.
Camat Lut Tawar Subhandhy AP, menanggapi pernyataan warga mengatakan akan menyampaikan kepada pimpinan, dan kita akan berkoordinasi dengan UPTD PU Bina Marga Propinsi Aceh, karena jalan ini merupakan ruas jalan Provinsi Aceh.
āKita berharap agar ini segera mendapatkan pengerjaan permanen, karena juga selama ini telah dilakukan penambalan dengan material tanah, namun tidak bertahan lama, dan terjadi berlubang lagi,Ā untuk itu kita harapkan penambalan jalan ini dapat dilakukan secara permanen,ā harap Subhandhy.
Amatan Lintas Gayo, sekitar 2 Kilometer penanaman pisang yang di lakukanĀ lima pemuda kampung kecamatan Lut Tawar itu di mulai dari Lukup Penalam hingga ke kampung Pedemun. (Maharadi/red03)
Salut…tuk pemuda Lut Tawar, maju truss… jangan mau dianggap tamu dirumah sendiri…. Kepada Pemda Aceh Tengah “buka lebar-lebar mata gelekmu….dengarkan aspirasi pemuda ini dengan kuping tebalmu… besar malulah jangan besar ke…. saja”. Lihat, rasakan penderitaan rakyat sekeliling DLT, kepada DPRK mewakili Dapil 1… tunggu masyarakat akan mengadili kalian, kalau urusan pacuan kuda kalian tampil membela mati-matian… seolah-olah kuda yang memilih kalian untuk duduk di kursi “bangsat itu” ………
Jalan sekeliling DLT itu jalan provinsi, jalan mulai dari lemah-sadong-blang gele-atu gajah itu baru jalan kabupaten. lihatlah selisih bagian timur dan barat laksana langit dengan bumi……