
Redelong | Lintasgayo.com – Kapolres Bener Meriah AKBP Tuschad Cipta Herdani hadirkan pendekatan baru dalam pemolisian.
Inovasi menyatukan seni, budaya dan keamanan bertajuk Art Policing 2025 hadirkan nuansa persatuan dan kesatuan.
Program yang diinisiasi langsung dari Kapolres yang di kenal dekat dengan masyarakat ini berlangsung meriah.
AKBP Tuschad dalam sambutannya mengatakan pendekatan ini dapat memperkuat rasa kebersamaan serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Tidak hanya berfokus pada keamanan tetapi juga pada pelestarian seni, budaya, dan ekonomi kreatif.
“Keamanan tidak hanya tentang patroli dan penegakan hukum, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa merangkul masyarakat dalam suasana yang lebih bersahabat. Seni dan budaya adalah bahasa universal yang dapat menyatukan kita semua,” ujar AKBP Tuschad, Senin (17/02/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Tribrata Mako Polres Bener Meriah, Senin (17 Februari 2025) tersebut diharapkan dapat menjadi sarana efektif untuk membangun harmoni sosial melalui seni dan budaya.
“Art Policing yang kita gelar merupakan sebuah model pemolisian yang menggunakan pendekatan seni, budaya dan pariwisata. Karena tugas polisi pada konteks, kemanusiaan, keteraturan sosial dan membangun peradaban,” imbuhnya.
Berbagai kegiatan menarik digelar dalam acara ini, di antaranya, Pameran Bonsai, parade band & marching band, tari tradisional dan Bazar UMKM.
PJ Bupati Ir. Mohd Tanwier yang turut hadir dalam acara ini, mengapresiasi inisiatif luar biasa tersebut.
“Program ini adalah contoh nyata bagaimana inovasi dapat diterapkan dalam dunia kepolisian. Dengan pendekatan berbasis seni dan budaya, masyarakat dapat lebih dekat dengan Polri, sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan penuh kepercayaan,” ujarnya. (Muhammaddinsyah)