Ulama dan Pemerintah Harus Peduli Pembinaan Generasi Muda

(Catatan dari Kegiatan Pengajian Pemuda – Pemudi Kecamatan Jagong Jeget)

Oleh: Mahbub Fauzie*

UNTUK menghimpun para pemuda dan remaja dalam jalinan silaturrahmi dan ukhuwah sekaligus dalam rangka menanamkan kesadaran akan pentingnya pemantapan mental spiritual bagi generasi muda Islam yang beriman dan bertaqwa, Badan Komunikasi Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kecamatan Jagong Jeget kembali menghidupkan kegiatan pengajian bagi kalangan pemuda dan pemudi yang pernah eksis di kecamatan itu.

Tepatnya pada hari Ahad pagi, tanggal 26 Mei 2013 bertempat di Masjid Jami’ Al-Huda Kampung Jagong, seratusan lebih pemuda dan pemudi dari seputaran kecamatan Jagong Jagong berkumpul melaksanakan silaturrahmi sekaligus pengajian akbar. Kegiatan ini diprakasai oleh komunitas remaja masjid Al-Huda dengan pembinanya Ustadz Kamaruddin yang juga selaku Supervisor LPPTKA – BKPRMI Kecamatan Jagong Jeget.

Peserta putri dalam pengajian pemuda Jagong.(Lintas Gayo | Mahbub Fauzi)
Peserta putri dalam pengajian pemuda Jagong.(Lintas Gayo | Mahbub Fauzi)

Hadir dalam kesempatan tersebut, Reje Kampung Sriyono Abu Alwi an Imem Kampung Tgk. Ali Masrukhan yang juga pimpinan Dayah Al-Huda Jagong. Dari unsur kecamatan hadir Mahbub Fauzie, S.Ag selaku penyuluh agama Islam fungsional KUA Kecamatan Jagong dan Badan Bimbingan Masyarakat Serda (Czi) Khairul Mukmin mewakili Danramil 11/Jagong. Terlihat juga, Ketua Umum BKPRMI Kabupaten Aceh Tengah, Arifin Abbas, S.Pd.I turut hadir bersama Tgk. Adamy pimpinan Dayah Darul Ulum Celala. Sedangkan penceramahnya adalah Tgk. Khairuddin seorang thaliban atau santri lulusan pesantren Magelang Jawa Tengah yang awal pendidikan pesantrennya pernah belajar di Dayah Darul Ulum binaan Tgk Adamy.

Menurut Ustadz Kamaruddin bahwa kegiatan pengajian pemuda pemudi Kecamatan Jagong ini sebenarnya pernah eksis dan lama giat dengan aktifitas pengajian bulanannya, kala itu bernama Pengajian Pemuda & Pemudi “Ikhwan Wal Akhwat” Kecamatan Jagong dengan koordinatornya Mahbub Fauzie dan kawan-kawan termasuk dirinya.

Alhamdulillah, hari ini kita kembali dapat membangkitkan kegiatan pengajian pemuda-pemudi se-kecamatan Jagong Jeget. Karenanya, ke depan, mari kita teruskan pengajian ini untuk dapat kita laksanakan”, kata Kamaruddin sembari menjelaskan dasar pemikiran  kegiatan ini adalah inspirasi dari Ayat 159 Surat Ali Imran. “Kehidupan pemuda hari ini disadari dan dipahami mempunyai banyak persoalan yang dihadapi, sekaligus memiliki potensi yang perlu dikembangkan”, tegasnya. Karena itu perlu upaya-upaya pendekatan yang arif dan bijak untuk mengajak para pemuda menyadari dan memahami betapa penting peran mereka bagi umat dan bangsa ini, tambahnya.

Disamping para pemuda dituntut untuk menyadari dan memahami eksistensi dirinya, diharapkan juga kepada para orangtua, guru, para pemimpin, ulama dan pemerintah (umara) untuk memberikan perhatian yang serius terhadap pembinaan-pembinaan generasi muda. “Kita banyak memiliki ulama, kita punya lembaga pemerintah yang diharapkan bisa berperan aktif dalam membina generasi muda seperti MPU, Dinas Pendidikan, Dinas Syariat Islam dan Kementerian Agama. Karena itu, kita harapkan para pemegang kebijakan di lembaga itu peduli akan nasib generasi muda Islam”, harap Kamaruddin.

Diharapkan, lembaga-lembaga terkait dengan tugas pokok dan fungsinya hendaknya mempunyai program-program nyata dalam membina umat, terutama pembinaan generasi muda dan remaja. Karena dapat kita saksikan, kehidupan para pemuda hari ini sungguh sangat-sangat memprihatinkan. Seiring dengan itu, tidak bisa kita tutup mata, bahwa banyak potensi yang ada pada setiap pemuda yang perl diangkat ke permukaan untuk dikembangkan dan diarahkan.

Itu semua adalah tanggung jawab semua pihak, baik para orangtua, ulama dan pemerintah melalui institusi yang ada. “Fenomena kenakalan remaja dan perilaku menyimpang lainnya yang terjadi di tengah-tengah masyarakat hari ini adalah cerminan dari sejauhmana kita semua memerankan diri sebagai orang yang seharusnya bertanggung jawab dan memperhatikan kehidupan para pemuda di sekitar kita”, ujar salah seorang tokoh agama berilustrasi. “Barangkali selama ini kita kurang serius memperhatikan pemuda, hanya cenderung menyalahkan kondisi yang terjadi”, dia menambahkan.

Dalam tuntunan ajaran Islam, untuk membina para pemuda, tentu membutuhkan pendekatan-pendekatan dan cara yang bijak sebagaimana diamanatkan dalam kitab suci. Surat Ali Imran ayat 159 menyatakan: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”.

Cara lemah lembut atau arif bijaksana adalah strategi yang tepat dalam membina para pemuda dan remaja. Gali potensi mereka dengan melihat bakat-bakat dan hobi yang dimiliki. Seperti olah raga, kesenian dan lain-lain, termasuk potensi spiritual yang dipunyai oleh sebagian pemuda kita. Ulama dan orang-orang pemerintahan harus menyadari dan memahami hal-hal tersebut. Sekali lagi, harus ada program nyata bagi pembinaan generasi muda. Dan ditujukan kepada kalangan partai politik, pemuda jangan hanya diharapkan partisipasinya sebagai pemilih pemula manakala ada parhelatan demokrasi, baik pemilu legeslatif maupun pilkada.

Sementara itu, penceramah yang kebetulan juga masih muda belia Tgk. Khairuddin merasa gembira dan bangga bisa hadir bersama-sama pemuda Jagong Jeget dalam kegiatan pengajian tersebut. Tgk Khairuddin menyampaikan bahwa kehadirannya bersama Tgk Adami selaku gurunya ketika masih belajar di Dayah Darul Ulum. Tampil menjadi penceramah pada hari ini adalah menggantikan beliau, ujar Khairudin yang mengaku sudah pernah barziarah ke beberapa negara, baik di Asia maupun Eropa serta Australia. Dalam ceramahnya beliau mengajak para pemuda untuk selalu cinta ilmu disamping giat dengan aktifitas sesuai hobinya. “Hadirilah selalu majelis-majeli ilmu di berbagai kesempatan”, ujar Tgk Khairuddin yang juga pernah mondok pada sebuah persantren di Kota Magelang – Jawa Tengah setamat dari Darul Ulum Celala.

Catatan

Dari pengajian pemuda pemudi Kecamatan Jagong Jeget yang terselenggara secara swadaya dengan diprakasai oleh semangat yang tinggi dari kalangan yang peduli dengan fenomena pemuda dan remaja selama ini hingga ‘hari ini’, tidak salah jika perlu direkomendasikan bahwa semua kita harus mulai memikirkan dan sekaligus menyusun program-program amal nyata dam melakukan pembinan-pembinan generasi muda.

Organisasi pemuda seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) harus ‘berperan nyata’ sesuai dengan keberadaan lembaganya. Demikian juga Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di semua tingkatan, mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Propinsi bahkan tingkat Pusat, harus benar-benar berperan. Bukan hanya ‘Organisasi Tempat Meniti Karir’ kepemimpinan bagi para pengurus dan anggotanya, atau organisasi onderbow kepentingan sesaat dan seketika dengan rutinitas seremonial belaka. Ditunggu program-program nyata dan tepat guna dalam mengarahkan pemuda dan remaja.

Mari kita bina pemuda dan remaja Islam. Mari kita arahkan mereka. Mari kita harapkan perannya. Kita yakin, setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Semoga.(mahbubfauzie[at]gmail.com)

*Pegiat Majelis Taklim dan Remaja Masjid, Direktur TPQ Insan Kamil Paya Dedep – Jagong Jeget

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.