by

Pendidikan Aceh, Dana Besar Kualitas Kurang

Jakarta | Lintas Gayo  : Majunya pendidikan di suatu daerah, turut ditentukan oleh ketersediaan anggaran. Bila dukungan anggaran cukup, maka pendidikannya pun cederung bagus. Berbeda dengan Aceh, di tengah ketersediaan anggaran yang besar, namun pendidikannya masih berperingkat di bawah dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Demikian ulasan Yusradi Usman al-Gayoni, seorang akademisi dan pemerhati pendidikan yang mengupas soal “Pendidikan Aceh” saat Live jam 11.30-13.00 di RRI Pro 4 Jakarta pada frekuensi 92. 8 FM kemarin, Sabtu (14/5).

Yusradi yang juga pengurus Bidang Pendidikan Musara Gayo Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK) mencontohkan, Aceh lulus UN dengan hasil yang memuaskan. Tapi, yang masuk ke Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)—perguruan tinggi kebanggaan masyarakat Aceh—kebanyakan berasal dari luar. Bahkan, Unsyiah masih berakreditasi C. Dan tahun 2010 kemarin, Unsyiah juga tidak masuk peringkat 57 besar seluruh PT Indonesia berdasar peringkat Webometrics.

“Mungkin kebayakan lulusan Aceh ikut SMNPTN (kuliah) di luar Aceh?” tanya Gurniandi yang memandu acara tersebut. “Bisa jadi,” jawab Yusradi. Secara sederhana, kalau untuk Unsyiah saja sulit kita tembus, bagaimana PT di atasnya? tanyanya lagi. Lulusan SMA sederajat dari Takengon misalnya, tambah Yusradi, tahun 2010 lalu, hanya 3-4 yang lulus ke Unsyiah melalui jalur SMNPTN. Ke USU, dari tahun 2002-2010, kurang dari 6 yang lulus tiap tahunnya.

Sebagai perbandingan, tahun 1962, ada 12 orang Gayo (dari Takengon) yang belajar di Uni Sovyet, 2 di Cekoslawakia, 1 di Australia, dan 1 orang di Jepang. Belum lagi, yang lulus di Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pajajaran (UNPAD) dan PT 10 besar Indonesia lainnya. Padahal, waktu itu, keadaan ekonomi masyarakat dan transportasi sangat sulit, sarana-prasarana pendidikan tidak seperti sekarang dan keamanan pun kadangkala tidak stabil. Namun, kualitas mereka (pendidikan) jauh di atas rata-rata, selain tekad, keuletan, dan didukung dengan usaha yang maksimal. (Win Kin Tawar)

Comments

comments