Pacuan Kuda Digelar di HUT ke-VII Bener Meriah

Redelong | Lintas Gayo : Kali ini HUT Kabupaten Bener Meriah kelihatan lebih istimewa dari tahun sebelumnya, tampak lapangan pacuan kuda sudah di poles menjadi indah, serta fasilitas umum seperti kantin, Mushala dan MCK juga disiapkan oleh pemerintah setempat untuk kemudahan para pengunjung.Sebanyak 250 ekor kuda juga didatangkan untuk meriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-VII Kabupaten Bener Meriah, hewan ternak ini didatangkan dari tiga kabupaten, Aceh Tengah, Gayo LuesĀ  dan Bener Meriah. Hewan pacuan yang digemari tersebut akan berlaga pada lomba pacuan kuda dan merupakan budaya milik tiga kabupaten yang didiami suku Gayo ini.

Pacuan kuda tradisionala ini secara simbolis dibuka langsung oleh Bupati Bener Meriah, Ir.H. Tagore Abubakar, di Lapangan Sengeda, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Senin (16/5). Sebagaimana dalam laporan Ketua Panitia HUT Bener Meriah, Mirhabi Metro S.Sos dihadapan para penonton dan muspida yang hadir, mengatakan, bahwa rangkaian kegiatan even pacuan kuda ini dalam rangka Memperingati HUT Kabupaten Bener Meriah ke VII. Sedangkan tema yang diangkat dalam kegiatan ini ā€œDengan pagelaran pacuan kuda tradisional gayo dalam rangka HUT ke-VII Kabupaten Bener Meriah, bersama kita pelihara dan lestarikan nilai budaya dan wisata Bener Meriahā€.

Adapun kuda-kuda yang akan berpacu dalam perlombaan tersebut, dengan rincian, 105 ekor kuda dari Aceh Tengah, 45 ekor kuda dari Gayo Lues dan 100 kuda dari Kabupaten Bener Meriah. Dikatakannya, ratusan kuda akan dipertandingkan sesuai dengan lima kelas yang diperlombakan yakni,Ā  kelas AĀ  super tua dan muda, kelas A biasa tua dan muda, kelas B tua dan muda, kelas C tua dan muda, serta kelas D tua dan muda. ā€œDan pacuan kuda tradisional ini berlangsung mulai tanggal 16 ā€“ 22 Mei 2011 mendatang,ā€ujar Miharbi.

Sementara itu, Bupati Bener Meriah, Ir.H.Tagore Abubakar menyebutkan, bahwa pacuan kuda tradisional dilakukan merupakan pesta rakyat, yang menjadi suatu kebanggaan masyarakat Gayo pada umumnya khususnya bagi masyarakat Bener Meriah. Oleh karena itu, katanya,ā€œpacuan kuda Gayo telah merupakan budaya dan dapat dijadikan khasanah dalam bidang pariwisata yang belum sepenuhnya tergali. Selain itu, bahwa kegiatan pacuan kuda ini adalah untuk memberikan rasa solidaritas kesetiakawanan sosial, kepada seluruh peserta baik official maupun para joki. Dan juga sebagai bentuk pembinaan dan pelestarian budaya Gayo yang telah melekat sejak dahulu sampai saat ini,ā€pungkas Tagore.(Aman Buge)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.