Takengon| Lintas Gayo : “Teach A Class” sebuah organisasi pendidikan dari Amerika Serikat memberikan bantuan pendidikan gratis bagi anak yatim di Aceh Tengah.
Neil Dsouza selaku Co-Founder Teach A Class mengatakan bahwa organisasi tersebut bekerja sama dengan Yayasan Panti Asuhan Nurdin di Dedalu Takengon. “Organisasi kami berupaya memberikan pendidikan gratis bagi anak yatim di seluruh dunia, untuk Indonesia kami hanya melaksanakan program ini di Takengon” ungkapnya
Menurut Neil , disela-sela acara live music di sebuah café bersama wartawan Lintas Gayo . Organisasi yang telah bergerak di Tujuh Negara ini memfokuskan kepada pendidikan meliputi pendidikan computer, Bahasa Inggris, internet dan Matematika. Negara-negara tersebut adalah Mongolia, China, Kamboja, Bangladesh, Sri Langka dan India.
“Bagi kami bagaimana mereka (anak yatim) dapat mengetahui lebih tentang pendidikan saat ini dan bagaimana beban mereka dapat terbantu, sekali lagi kami sampaikan bahwa kami focus kepada anak-anak yatim diseluruh dunia”, Sambungnya.
Menjawab Lintas Gayo, kendala yang dihadapi, Pria berusia 26 Tahun ini mengatakan mereka masih kesulitan dalam berkomunikasi serta kurangnya minat para murid untuk belajar ilmu yang diasuhnya yaitu computer, matematika dan internet.
Neil menjelaskan meski di Yayasan Noerdin memiliki Laboratorium, tetap saja terkendala model perangkat computer yang dia gunakan karena terhitung masih kurang canggih.“Kendala pertama beberapa siswa yang kecil merasa tidak tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran, namun yang lebih menjadi tantangan adalah alat-alat computer yang saya gunakan tidak memadai dan kurang canggih, sehingga ini sedikit menghambat proses saya mengajar” imbuhnya.
Neil yang hobi berenang dan olah raga Lari dan music ini juga mengatakan ia mengajar 40 orang siswa dengan menggunakan penerjemah dari guide yang menemani dirinya selama di Aceh Tengah. Disamping itu ia juga harus beradaptasi dengan murid-murid pada usia 8 sampai 11 Tahun, namun karena terbiasa dia merasa senang.
“Saya merasa sambutan masyarakat Aceh Tengah sangat luar biasa apalagi para siswa yang saya didik, mereka sangat ramah” katanya.
Lebihlanjut dijelaskan Neil, dirinya sudah selama tiga bulan sejak Februari menjalankan program dari organisasinya. Menurutnya , mengenal Takengon dari seorang teman yang ia kenal, kemudian mengajaknya ke Dataran tinggi Gayo ini.
“Saya diperkenalkan Aceh Tengah oleh seorang dari Kabupaten ini bernama Dian yang memulai ikut dalam program membantu anak yatim sedunia, kemudian saya merasa tertarik setelah melihat tempat ini, apalagi keindahan alam dan masyarakatnya yang welcome terhadap saya”, ucap. Neil Dsoza juga akan mengajak teman-teman dari organisasinya sebanyak mungkin untuk datang ke Kota Dingin ini.
“Saya akan mengajak teman-teman saya datang kemari, dan saya akan terus membantu anak yatim kemana saja saya akan datang” ujar Neil dengan senang. “proyek ini sudah dilakukan 60 dari organisasinya diseluruh dunia fokus untuk belajar komputer dan matematikaserta internet di sekolah yang kami asuh” Lanjut Neil
Pria yang brewokan ini menambahkan bahwa ia sudah mengajar di Yayasan Noerdin sejak 4 Juni 2011, dengan jadwal mengajar 8 Jam sehari. 4 Jam mengajar computer dan 3 Jam untuk bahasa Inggris serta satu jam untuk teori.
“Saya bahkan tidak punya banyak waktu untuk melihat keindahan alam di Aceh Tengah selain hanya sejumlah lokasi yang mudah saya jangkau”, Imbuhnya. Untuk memenuhi hobinya berenang, ia pernah mencoba mandi di sekitar Renggali, hanya saja air danau disekitar Renggali tersebut sedikit kotor.
“Sebaiknya kita bersama menjaga kebersihan air danau, karena Takengon itu indah, selayaknya diperindah” harapnya.
Neil mengaku sangat senang berada di Takengon. “Takengon Is beautiful”sebut Neil senang. Neil berharap banyak pihak membantu anak yatim agar mereka dapat diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan,dan mendukung tujuan akhir organisasinya untuk menggratiskan pendidikan bagi anak yatim di Aceh Tengah dan di seluruh dunia. Neil juga menyampaikan bagi yang ingin mengetahui tentang Teach A Class agar dapat membuka situs www.teachaclass.com. (Iwan SP)