Palembang | Lintas Gayo : Penyair Gayo, Salman Yoga akhirnya mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan setelah membacakan puisi berjudul “Berguru Pada Tanah” di arena Pertemuan Penyair Nusantara V (PPN) Palembang Sumatera Selatan, Minggu (17/7) malam.
Diatas panggung yang digelar di halaman istana Walikota Palembang, Salman dengan suara menggelegar membacakan puisi yang diilhami dari penemuan benda purbakala di Ceruk Mendale dan Ujung Karang Takengon tersebut turut disaksikan oleh ratusan penyair nasional dan dunia dari berbagai kota di Indonesia serta penikmat dan pecinta sastra setempat.
Seorang penyair dari Kalimantan Selatan, Arsyad Indradi menyatakan salut atas penampilan penyair-penyair Aceh seperti Salman Yoga, Fikar W Eda dan D Kemalawati yang hadir di PPN V tersebut. Menurutnya, Aceh memang belum terkalahkan dalam baca puisi yang menggugah dan berapi-api.
Pernyataan Arsyad Indradi ini diamini oleh sejumlah penyair lainnya seperti Tarmizi dari Kepulauan Riau, Prof. Budi Darma, Phaosan Jehwae dari Thailand dan lain-lain.
Dalam acara yang dikemas dengan tajuk “Tarung Penyair” tersebut, juga tampak hadir sastrawan nasional Taufik Ismail, Budi Darma, Maman S Mahyana, Ahmadun Yossi Herpanda serta sejumlah tokoh sastra dari Srilanka, Swedia dan Korea Selatan.
Seperti yang diberitakan Lintas Gayo sebelumnya, puisi Salman Yoga berjudul “Berguru Pada Tanah” juga telah masuk dalam buku Antologi Puisi Dunia “Akulah Musi” dengan tebal 642 halaman.
Inilah bait-bait puisi tersebut :
BERGURU PADA TANAH
Bergurulah kepada pada tanah, karena disana segala hidup merekah
flora fauna, manusia berlari mengusung indra dan kemerdekaannya
menuju cahaya bernyala kehidupan
khusuk menuai cuaca dan musim melantunkan puja
Berguru kepada tanah
disana segala kehidupan dan kematian menengadah
ayah dan ibu yang penuh cinta, menerima dan memberi
dengan atau tanpa dicerca
ia segala puncak ketabahan dan kesabaran dari ayat-ayat Allah
Bergurulah kepada tanah
tempat tertanam dan tumbuhnya segala akar bebijian bernyawa
Bergurulah pada tanah
tempat singgah yang mengabadikan sejarah
———————————————————————————————————————
Salman Yoga S
BERGURU PADA TANAH 2
Hu hu ha
Bergurulah kepada tanah
tanah Gayo yang menimbun dan memuncratkan inspirasi
yang tak pernah kering
yang tetap sabar meski dizalimi secara terselubung
yang jujur walau dibohongi sejarah
yang dizarah kekayaannya sepanjang kesahajaan
yang ditindas dengan pedas dan halus
Bergurulah kepada tanah
tanah dari serpihan firman gua hira’
dan tancapan pencaharian di bukit tursina Sumatra
tanah Gayo yang tetap tabah dan merekah
jelajah kesadaran dengan kuasa kata
-KITA PUNYA NEGERI-
Ceruk Mendale, 3 April 2011
(Khalis)