Takengon | Lintas Gayo : Minat masyarakat di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, untuk menukarkan uang pecah menyambut Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya lumayan tinggi. Salah satu contohnya di Bank Aceh, Cabang Takengon. Untuk tahun 2010 lalu, bank ini melayani penukaran uang pecah mencapai Rp 8 miliar. Para peminat uang pecah di kota dingin itu, didominasi dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), selain para pedagang yang secara rutin menukarkan uang pecah di bank itu.
Namun untuk tahun ini, meski telah memasuki hari ke-15 bulan Ramadhan 1432 H, tingkat penukaran uang pecah di Bank Aceh, Cabang Takengon, belum begitu besar karena sebagian besar PNS belum menerima gaji. “Memang setiap jelang lebaran penukaran uang pecah di Kabupaten Aceh Tengah, didominasi oleh para PNS. Tapi sekarang mereka (PNS-red) belum gajian jadi apa yang mau ditukarkan,” kata Kepala Bank Aceh, Cabang Takengon, H Ardiansyah SH kepada Lintas Gayo beberapa waktu lalu Senin(15/8).
Disebutkan, Ardiansyah, selain para PNS, banyak juga masyarakat maupun para pedagang yang secara rutin menukarkan uang pecahan di Bank Aceh Cabang Takengon. Tetapi, setiap menyambut Hari Raya Idul Fitri, penukaran uang pecahan untuk keperluan lebaran rata-rata lebih dominan dari kalangan para PNS. “Dari 6.000 lebih PNS di kabupaten ini, sekitar 15 persennya, setiap tahun menjelang lebaran menukarkan uang pecah di Bank Aceh, Cabang Takengon,” sebut Ardiansyah.
Katanya, diperkirakan penukaran uang pecah akan mulai ramai H-10 menjelang lebaran karena kemungkinan para PNS ini telah menerima gaji. Sementara jumlah uang pecah yang disediakan oleh Bank Aceh, Cabang Takengon, untuk melayani penukaran uang pecah di tahun ini, tergantung persediaan yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI). “Yang jelas H-10 jelang lebaran, kami menyiapkan stok sebesar Rp 4 miliar uang pecah. Penukaran uang pecahan ini nggak akan dibatasi,” terang Kepala Bank Aceh, Cabang Takengon ini.
H Ardiansyah SH menambahkan, untuk tahun ini Bank Aceh, Cabang Takengon, paling banyak menyediakan pecahan Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu. Selain pecahan Rp 1.000, Rp 2.000 dan pecahan Rp 20 ribu. Lebih lanjut disampaikannya, penukaran uang pecah, bukan hanya pada saat menyambut Hari Raya Idul Fitri, tetapi hari-hari biasa Bank Aceh Cabang Takengon, juga melayani penukaran uang kecil meskipun jumlahnya tidak terlalu besar. “Kalau stok uang pecah, mudah-mudah di bank ini cukup karena biasanya BI memberikan lebih,” pungkas H Ardiansyah SH. (Aman Buge)