Pagi ketika melintasi Pendopo (kediaman Bupati Bener Meriah) di Simpang Tiga Redelong, handphone ku berdering, ternyata ada satu panggilan dari seorang wartawan dari media harian terbesar di Aceh. Aku diberitahu akan ada kunjungan Gubernur Aceh ke Bener Meriah beberapa saat lagi, Jum’at (2/12/2011).
Beberapa pertayaan berlalu via Hp, dan segera aku bergegas menuju tempat rekan tersebut berada. Niat ke Pondok Baru kecamatan Bandar aku urungkan, karena sebagai kuli tinta kunjungan Gubernur aku anggap lebih penting.
Tidak lebih 10 menit, aku telah bersama sejumlah sejumlah wartawan di komplek perkantoran Pemkab Bener Meriah di Serule Kayu yang juga akan meliput kehadiran Gubernur di Bener Meriah. Tanpa banyak berbincang-bincang, mereka mengajakku ikut bersama ke Pondopo lagi dengan mobil, aku segera memarkirkan roda duaku yang agak kurang sehat di salah satu kantor dinas karena hembusan angin begitu menusuk menembus kain yang menyelimuti tubuhku.
Di pendopo, belum juga habis satu batang rokok, kami berpindah mobil, kali ini kami menumpang ke mobil salah seorang Asisten Bupati, mengikuti BL 1 Y, kendaraan dinas Ir. Tagore Abu Bakar yang melesat cepat ke arah Pante Raya. Ternyata disana (Desa Karang Rejo, sebelum Pante Raya) sedang berlangsung pembangunan dua lantai yang diperuntukan bagi penghuni panti asuhan yatim piatu yang didanai Pemerintah Aceh akan dikunjungi Gubernur Aceh.
Berapa menit kami menunggu, pukul 10.43 WIB rombongan Gubernur Aceh tiba di lokasi dan disambut Bupati, Asisten III, Kadis PU, Kadis Sosial Bener Meriah. Aku baru yakin, memang Irwandi suka mengendarai mobil sendiri dan tidak begitu mengikuti protokoler, beliau apa adanya. Namun aku begitu heran mengapa begitu banyak kendaraan dibelakang mobilnya, sebelumnya, ketika menyambangi dataran tinggi Tanoh Gayo (kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah), tepat sebulan yang lalu, Rabu (2/11/2011), Gubernur berkesempatan membuka kegiatan bakti sosial yang digagas Forum Bersama Mahasiswa Poros Leuser (FBMPL) di Pondok Pesantren Darussa’adah Bener Kelifah tidak sebanyak kali ini mobil-mobil yang mengiringi Rubicon milik Irwandi.
Mungkin karena beberapa waktu lalu, Kamis (1/12/2011) sekitar pukul 20.00 Wib terjadi pelemparan granat dan meledak di dekat Wisma Lamprit Banda Aceh yang hanya terpaut sekitar 100 meter dari Posko Seuramo Irwandi-Muhyan- tulis Lintas Gayo-, itu mungkin alasannya, dalam benakku.
“Kehadiran saya untuk melihat beberapa pembangunan yang dikabarkan tidak akan selesai tahun ini,” kata Irwandi kepada wartawan.
Pembangunan panti asuhan yatim piatu di Desa Karang Rejo Kecamatan Wih Pesam dan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bener Meriah adalah dua pembangunan yang ditinjau Irwandi. Namun untuk pembangunan panti Asuhan akan diselesaikan segera dengan bantuan Bupati Bener Meriah. “Alhamdullih Bupati Bener Meriah akan membantu pembangunan panti asuhan,” kata Irwandi yang didampingi Kadis PU Banda Aceh, Muhyan Yunan.
Hal unik lagi ketika Irwandi di Karang Rejo, orang nomor satu di Aceh bersama Bupati Bener Meriah sempat menikmati kopi dari cerek (Gayo: teko) dan pisang goreng yang disiapkan atas permintaan Irwandi, sebelumnya. Saat menyantap pisang goreng, ada gorengan yang telah digigit (makan Irwandi-red) diberikan kepala Lingga (mantan juru bicara PA) selanjutnya dimasukan ke dalam mulutnya. Luar biasa kedekatan Irwandi dengan Lingga, dugaku.
Usai meninjau pembangunan Panti Asuhan, Irwandi akan menuju RSUD Bener Meriah. Rombongan yang melintas Komplek perkantoran Serule Kayu, singgah di kantor Dekranas dimana ibu-ibu mengadakan acara penanaman pohon. Irwandi juga menyempatkan menanam sebatang pohon bibit jeruk Keprok Gayo disaksikan ibu-ibu Korpri Bener Meriah, dan suguhkan buah Keprok Gayo. Tak lupa Irwandi menitipkan mukena untuk panti jompo yang diterima langsung oleh istri Bupati secara simbolis.
Tidak itu saja, tenyata Irwandi juga diminta meninjau masjid Nur Nabawi yang juga dibantu pembangunannya oleh Irwandi dan kini telah rampung di Komplek Perkantoran Pemkab Bener Meriah. “ini Mesjid terbagus di Bener Meriah dan atas bantuan pak Irwandi,” kata Tagore.
Gubernur juga menyempatkan menemui para tokoh masyarakat dari berbagai desa di Aula Setdakab Bener Meriah. “Saya sudah lihat dukungan masyarakat, mari sukseskan Pemilu Kada, dan pemilihan 16 Februari 2012, tepat satu minggu jabatan saya sebagai Gubernur berakhir,” kata Irwandi yang tidak bersedia berkomentar atas penggeranatan berapa hari lalu. “Saya yang berduka, makanya saya pakai hitam-hitam,” sambut Tagore.
Usai bertemu dengan ratusan masyarakat, Irwandi meninjau pembangunan RSUD Bener Meriah dan akan menuju ke Pamar Kabupaten Aceh Tengah untuk meninjau proyek-proyek yang belum rampung. “Kalau tidak kemalaman saya juga akan ke Gayo Lues,” jelasnya.(Wyra/03)