Pesantren Al-Huda Jagong Jeget Bangun Musala Secara Swadaya

Gotong Royong Santri Al-Huda, Bangun Musala (IlG)

Takengon | Lintasgayo.com- Santri di Pondok Pesantren Al- Huda Jagong jeget, Aceh Tengah, membangun musala dengan swadaya. Para santri di sana bahu membahu untuk mewujudkan berdirinya sarana ibadah yang layak.

Tengku Komaruddin Pimpinan Ponpes Al- Huda, pembangunan musala ini sudah dilangsungkan sejak Agustus 2024, para santri terlibat aktif mendirikan musala. Dengan gotong royong menjadi pilar penentu pembangunan musala.

“Namun pembangunanya sempat terhenti karena minimnya dana. Kendala itu tidak membuat kami surut, dengan berbagai upaya kami mencari dana agar pembangunan musala dapat dilanjutkan,” sebut Tengku Komaruddin.

Dijelaskan Komaruddin, pada Januari 2025, pembangunan musala akhirnya dapat dilanjutkan berkat dana kelebihan uang uang catering dan infak yang diberikan oleh hamba Allah yang peduli. Dana tersebut menjadi penyemangat baru bagi para santri dan pengurus pondok pesantren untuk menyelesaikan musala ini.

Musala Alhuda, Proses Pembangunan (ILG)

“Pembangunanya sempat berhenti karena kehabisan dana, tapi kami tidak menyerah. Alhamdulillah, ada rezeki dari lebihan syahriah dan infak yang diberikan oleh saudara-saudara kita. Ini benar-benar berkah dari Allah,” ujar Teuku Komaruddin.

 

“Semangat santri luar biasa, mereka tidak menyerah, bahu membahu mewujudkan berdiri sebuah musala. Walau mereka bukan ahli arsitek, secara gotong royong mereka melakukan pengecoran,” jelas Pimpinan Ponpes. (23/02)

 

Rasa kebersamaan ini, bukan hanya semakin menguatkan semangat para santri untuk mewujudkan obsesinya, namun telah melatih santri untuk sabar, membangun keikhlasan serta tawakal, karena Allah pasti akan memberikan yang terbaik.

Meskipun sederhana, musala ini memiliki makna yang sangat besar bagi pondok pesantren dan masyarakat sekitar. Tempat ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol perjuangan dan kebersamaan dalam menghadapi keterbatasan, Tambahnya.

“Kami berharap musala ini bisa menjadi tempat yang penuh berkah dan menginspirasi banyak orang untuk terus berbuat baik, meskipun dengan sumber daya yang terbatas,” Tutupnya. ( Ratnawati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.