Redelong|Lintasgayo.com| Bupati Bener Meriah, Ahmadi mengatakan, tidak ada tenaga honor yang diberhentikan. “Siapa ada dapat surat diberhentikan,” tanya Ahmadi kepada ratusan tenaga honor yang melakukan demo ke DPRK Bener Meriah, Selasa (2/1/2018).
“Ini rasionalisasi tenaga non PNS. Tenaga non PNS akan dites, Insha Allah sebelum Maret 2018 ini SK non PNS ini akan selesai. Jadi bukan diberhentikan semena mena. Apa ada yang mendapatkan SK pemberhentian?” tanya Ahmadi.
Spontan dijawab tidak ada oleh masa yang demo. “Rasionalisasi di sini, “ sebut Ahmadi,” sesuai dengan kebutuhan. Mengapa saya lakukan ini semuanya, untuk melacak siapa yang sebenarnya honor dan siapa yang fiktif. Dari 5.000 lebih tenaga honor, “saya temukan ratusan tenaga honor fiktif.”
Dengan adanya pemberhentian sementara ini, akan bisa dilihat para PNS yang bertugas, siapa yang rajin dan siapa yang malas, karena tenaga honor itu tidak ada lagi dikantornya. Ini memang tidak lama,” sebutnya.
Salah satu contoh di RSU Muyang Kute, ada 550 tenaga non PNS, ini harus dirasionalisaikan. Agar efektif dan efesien. Rasionalisasi juga ada mis komunikasi antara SKPK dengan tenaga honor, padahal bupati menyebutkan dia sudah meminta untuk diberikan penjelasan, agar tidak salah faham.
Tetapi sebut Ahmad, dalam rasionalisasi ini jangan ada yang kecewa bila tereminilasi. Makanya diadakan tes para honor, sesuai dengan kebutuhan. SK nya paling lambat Maret ini sudah ditanda tangani.
“Saya lihat guru honor lebih rajin dari PNS. Tenaga honor kesehatan lebih rajin daripada PNS,” sebut bupati muda ini.
Setelah mendapat penjelasan bupati, para pendemo maklum. Ahmadi juga menyebutkan, bila dia tidak melakukan upaya ini dengan bahasa rasionalisasi, di”istirahatkan” sementara sembari mengikuti tes, dia tidak akan mengetahui siapa yang honor fiktif. Dia juga akan melihat PNS yang rajin dan tidak”.
Mendapat penjelasan Ahmadi ini, para pendemo memaklumi, kemudian dilanjutkan dengan “bersimaafen”, para pendemo ahirnya bubar. (LG 007)
berita terkait : Demo Honor Nyaris Rusuh
