Takengen | Lintas Gayo – Ratusan asbang Becak yang beroperasi di seputaran kota Takengon berkumpul di Gedung Olah Seni (GOS), Jum’at (23/9/2011). Mereka berkumpul setelah beredar isu akan diwajibkannya pemakaian plat kuning bagi becak di kota ini.
Menurut Bakti, salah seorang abang becak, ia besama abang becak yang lain berkumpul karena merebaknya isu tersebut membuat mereka terganggu karena diduga akan merepotkan mereka, “Entah siapa yang memulai isu ini, namun diduga ada oknum pengurus organisasi Abang Becak Aceh Tengah (PERSABAT) yang dengan sengaja ingin membuat keputusan sepihak”, ujarnya.
Dilain pihak ada isu-isu lain yang di hembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, “isu berikutnya adalah isu tilang yang dilakukan kepada abang becak oleh aparat kepolisian”, katanya. “Kabarnya setiap seminggu aparat kepolisian akan merazia pengendara becak, bahkan diisukan sudah ada 5 becak ditahan pihak berwajib pada setiap minggunya”, sambung Bakri.
Menurutnya, ia dan abang becak yang lain merasa sangat terganggu dengan isu tersebut, hal ini dikarenakan pemilik becak ketakutan untuk mengendarai becak walaupun memiliki STNK dan SIM sekalipun, “selama ini kami merasa terganggu dengan isu tersebut, karena ada upaya provokasi dari oknum pengurus Persabat yang tidak mau kami akui sebagai perwakilan abang becak”, ujar Bakti dengan kesal.
Menurutnya abang becak yang berkumpul sedari pagi merasa di provokasi oleh oknum pengurus Persabat dan merasa kehilangan mata pencaharian mereka, “kami seperti diprovokasi, seharusnya kami bisa mencari kebutuhan untuk keluarga kami dengan tenang, kalau begini kan waktu kami terbuang”, keluhnya
Selain itu Bakti menjelaskan bahwa selama ini kebanyakan abang becak mempertanyakan fungsi dan peran ketua Persabat yang dipimpin orang berinisial J, karena menurut Bakti pihaknya merasa tidak pernah tau apa saja dan bagaimana program Persabat, “informasi yang beredar ketua yang tidak kami akui tersebut sering mengajukan proposal-proposal ke instansi terkait tanpa kami tahu kegunaan anggaran tersebut, atau digunakan untuk apa, dia bukan keterwakilan kami karena kami tidak mengakuinya”, tegas Bakti.
Sebelumnya ratusan abang becak sempat melakukan “longmarch” mulai dari Simpang Lima Takengon dan sempat melakukan orasi di depan Polres Aceh Tengah, abang becak tersebut sempat diisukan akan menggelar Demontrasi ke DPRK, namun saat berkumpul di depan GOS mereka membubarkan diri sebelum shalat jum’at. berlangsung.
Hingga berita ini dikirimkan, belum diperoleh keterangan dari pihak pengurus Persabat dan pihak berwajib terkait aksi ini. (Iwan SP)