Mahasiswa Gayo Jakarta, Kurang Perhatian

Jakarta | Lintas Gayo Setelah pernyataan kurangnya perhatian pihak terkait terhadap mahasiswa Gayo di Banda Aceh yang dimuat di Lintas Gayo beberapa hari lalu. Kini giliran Mahasiswa Gayo Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menyatakan keprihatinan yang sama.

Sejak tahun 2000, dibandingkan generasi sebelumnya, eksistensi organisasi mahasiswa dan pemuda Gayo di Jakarta khususnya mulai mati, kata Zuhri Sinatra di Jakarta, Jum’at (23/9).  Pada waktu itu, tutur Zuhri, mahasiswa dari Gayo sudah mulai jarang yang kuliah ke Jakarta.

Akibatnya, katanya lagi, regenerasi dan kaderisasi dari organisasi yang ada pun tidak berjalan lagi. Padahal, dari Takengon misalnya, ada Himpunan Mahasiswa Takengon (HIMATA) pada waktu itu, kata alumni SMA Negeri 1 Bebesen (sekarang SMA Negeri 1 Takengon) tersebut.

Di sisi lain, perhatian dari orang tua pun kurang kepada generasi muda, kata pemerhati Radio Rimba Raya tersebut. Termasuk, sebut alumni Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Yarsi tahun 2005 ini, dari Ikatan Musara Gayo dan Keluarga Besar (Keber) Masyarakat Gayo Lues, organisasi paguyuban masyarakat Gayo di Jabodetabek.

“Seperti Musara Gayo, kegiatan mereka terkesan sebatas silaturrahmi, menyelenggarakan didong, dan halalbihalal. Dengan kata lain, tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, dan kebudayaan. Sementara di luar itu, relatif kurang.” pungkasnya. (Win Kin Tawar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.