Pembatas Lokasi Eks PA Budi Luhur Ditulis “Milik Anak Yatim…”

Takengon | Lintas Gayo – “Tanah ini milik anak yatim jangan dijual pak”, begitulah bunyi kalimat yang ditulis bertinta merah di pagar seng warna hijau yang merupakan pengaman bangunan di depan dan belakang pagar pembatas milik Bank Aceh yang sebelumnya adalah bagian dari Panti Asuhan Budi Luhur (PABL) Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

Munculnya tulisan ini, Kamis (13/10/2011) dengan cepat menjadi bahan pembicaraan sejumlah warga Takengon yang sehari sebelumnya tidak ada tulisan tersebut dan menjadi pusat perhatian sejumlah warga orang yang melintas di depan kompleks tersebut.

Sebelumnya, kabar pengalihan kepemilikan tanah seluas lebih kurang 5000 meter persegi ini dari Pemerintah Kabupaten Aceh ke pihak Bank Aceh memang sudah menjadi kontroversi sejak 2009 lalu dan kini mencuat kembali saat proses pembangunan gedung Bank tersebut sedang berlangsung.

Irwan, salah seorang warga Takengon yang juga sempat membaca tulisan tersebut kepada Lintas Gayo mengatakan tulisan ini wajar dibuat orang.

“Sebagian masyarakat Aceh Tengah tidak bisa terima atas kebijakan Pemkab Aceh Tengah mengalihkannya kepada pihak Bank Aceh itu dikarenakan sejumlah alasan, apalagi beredar kabar bahwa tanah tempat berdirinya panti asuhan tersebut adalah berstatus wakaf”, kata Irwan.

Ia sendiri mengaku tidak setuju dengan pengalihan kepemilikan tersebut karena merasa tidak layak menjadi meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan pembangunan Bank di lokasi tersebut.

“Bayangkan saja tempat mengasuh dan mendidik anak yatim dan bernilai sejarah dijual begitu saja, dan  lokasi tersebut sudah sangat melekat di hati Urang Gayo umumnya,” imbuhnya seraya meminta agar kebijakan tersebut dibatalkan.

Terkait penulisan kalimat tersebut, Kepala Unit Pembantu Teknis Dinas (UPTD) Panti Asuhan Budi Luhur, Ali Husni mengaku tidak tahu menahu perihal kalimat bertinta merah tersebut. “Saya juga tidak tahu, hari Rabu kemarin saya melihat tidak ada,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Lintas Gayo.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Aceh Tengah, Drs. Albar sedang tidak berada di Takengon karena sedang mengikuti sebuah acara di Banda Aceh.

Selain Tulisan “Tanah ini Milik Anak Yatim, Jagan Dijual Pak, Jagan” (mungkin maksudnya Jagan adalah Jangan) juga ada tulisan yang sudah ada sebelumnya, “Disini Akan Dibangun PT Bank Aceh” dengan tulisan berwarna putih.  (Iwan SP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.