Takengon | Lintasvayo.com – Salah seorang pengurus Pelajar Islam Indonesia (PII) Aceh Tengah, Elin, yang ikut hadir pada debat kandidat pertama calon bupati/wakil bupati Aceh Tengah menilai debat tersebut belum focus pada misi dan visi kandidat, namun masih ada saling sindir.
“Semoga didebat kandidat kedua nantinya hal ini terulang lagi, kami sebagai masyarakat ingin mengetahui kandidat mana yang serius memanfaatkan moment debat para calon, untuk menyampaikan misi dan visinya secara mendalam,” sebut Elin, dalam keteranganya, Sabtu (16/11/2024).
Menurut Kabid Pemberdayaan Masyarakat PII Aceh Tengah ini, dirinya yang hadir dalam debat kandidat pertama ingin mengetahui dengan pasti visi dan misi para kandidat, sehingga nantinya ketika mereka terpilih, pihaknya akan berpartisipasi aktif dalam mengawal kinerja kandidat terpilih.
“Kami ingin memastikan bahwa pemimpin yang nanti terpilih adalah sosok yang benar-benar memperhatikan pendidikan, kesejahteraan sosial, dan segala bentuk kemaslahatan lainnya,” sebut Elin.
Kehadiran pihaknya dalam debat calon kepala daerah kali ini, merupakan bentuk antusiasme generasi muda intelektual terhadap politik lokal. Juga sebagai pembuktian semakin tingginya kepedulian terhadap masa depan tanoh Gayo.
Menurutnya, dengan menyaksikan debat langsung, pihaknya bisa belajar sekaligus mengukur sejauh mana komitmen para kandidat dalam membangun daerah.
“Kami hadir dalam menyaksikan debat ini mencerminkan harapan akan adanya generasi penerus yang kritis dan peduli terhadap masa depan daerahnya, terutama kalangan pelajar,” jelasnya.
“Kami menganggap jalannya debat ini sangat minim substansi dan tidak menyentuh isu-isu penting yang sedang terjadi ditengah masyarakat.” sebutnya.
Debat calon bupati seharusnya menjadi ajang bagi para kandidat untuk memaparkan visi, misi, dan program kerja yang jelas dan terukur.
Namun, sayangnya dalam debat itu banyak waktu yang dihabiskan saling sindir antar calon daripada menjelaskan program konkret.
“Sebagai pelajar, kami berharap dapat melihat pemimpin yang fokus pada masalah-masalah krusial seperti pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. Sayangnya, hal ini justru kurang disorot dalam debat, “ kata elin.
“Kami butuh pemimpin yang punya visi misi yang jelas kedepannya untuk mengatasi masalah, bukan sekedar bertegang urat saraf dalam adu gagasan diatas podium, saling menjatuhkan lawan sembari menebar janji manis yang utopis, katanya.
Elin menyayangkan sebagian besar jawaban para Paslon sangat umum dan tidak terkonsep. Dalam waktu yang sedikit, seharusnya para Paslon mampu menginisiasi jawaban yang terkonsep.
“Semoga siapapun yang nantinya terpilih sebagai kepala daerah adalah sosok yang mampu membawa perubahan positif bagi Tanoh Gayo tercinta ini. Menjadi pemimpin yang memiliki integritas tinggi yang selalu mengutamakan kepentingan masyarakat diatas segalanya,” pinta Elin.
Pemimpin yang terpilih nanti tidak hanya fokus terhadap pembangunan fisik, tetapi juga membangun moral dan kesejahteraan sosial.
“Masyarakat sangat mendambakan sosok pemimpin yang jujur, transparan, dan amanah dalam menjalankan setiap kebijakan,“ kata Elin, pengurus PII Aceh Tengah ini. (Rel | Iqoni RS)