Sabtu ini, Peserta Pemilukada Ikut Tes Kesehatan di Banda Aceh

BANDA ACEH – Tahapan pemeriksaan kesehatan terhadap 68 kandidat atau 34 pasangan kepala daerah dimulai besok pagi, Sabtu (15/10), sejak pukul 08.00 WIB di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh. Para kandidat diperiksa tim dari Ikatan Dokter Indonesia. Pemeriksaan ini bakal berlangsung hingga sore.

Beberapa kandidat yang akan mengikuti pemeriksaan kesehatan seperti Irwandi Yusuf, Teungku Ahmad Tajuddin, Mawardy Nurdin, Aminullah Usman, Ibnu Hasim, Munir Usman, dan lainnya.

Proses pemeriksaan, kata Fachrul Djamal, Ketua IDI Aceh, diawali dengan pengumpulan kandidat di auditorium rumah sakit. Di sini kandidat dijelaskan apa saja yang akan diperiksa.

“Mungkin hanya butuh 15 menit untuk briefing ini,” kata Fachrul Djamal. Lalu, satu per satu kandidat dipanggil untuk diperiksa darahnya.

Setelah fase ini selesai, 32 kandidat tetap tinggal di auditorium guna mengikuti tes psikologi. Sedangkan 36 kandidat lain akan menjalani pemeriksaan fisik.

Untuk memudahkan pemeriksaan fisik ini, para kandidat dibagi jadi enam kelompok. Per kelompok terdiri dari enam orang.  “Setiap kelompok ada petugas pemandu yang mendampingi,” kata Fachrul.

Selama diperiksa fisik, para kandidat wajib menggunakan pakaian khusus yang disediakan rumah sakit. Setelah itu mereka diperiksa secara simultan di enam ruangan terpisah, radiologi, telinga hidung tenggorokan, audiometri, saraf, neurobehavioe, dan kardiologi.

“Semua kandidat menjalani pemeriksaan itu secara bergantian. Kita menyediakan 50 dokter ahli di semua bidang itu,” tambah Fachrul.

Selama diperiksa fisik, tak seorang pun diperkenankan mendampingi kandidat dan membawa makanan apapun dari luar. “Semuanya disediakan pihak rumah sakit. Para kandidat juga tidak diperkenankan membawa handphone lebih dari satu.  Itu pun harus menggunakan nada getar, tidak boleh bersuara,” ujar Fachrul. Menjelang siang, kata dia, untuk kedua kalinya akan dilakukan pemeriksaan darah kepada kandidat.

“Jadi, selama pemeriksaan kesehatan ini ada dua kali pemeriksaan darah,” kata Fachrul. Untuk menjalani enam tahap pemeriksaan itu, dibutuhkan waktu sekitar tiga jam. “Pada siangnya, 36 kandidat yang tadi menjalani pemeriksaan fisik, bisa beristirahat dan salat. Tapi tidak diperkenankan pulang, sebab mereka akan mengikuti tes psikologi dan wawancara.”

Selain dibagi per kelompok, pemeriksaan juga dilakukan bergantian. 32 kandidat yang pada pagi mengikuti tes psikologi dan wawancara selanjutnya diperiksa fisik. “Mereka akan mengikuti tahap pemeriksaan yang sama seperti 36 kandidat yang tadi,” tambah Fachrul.

Untuk tes psikologi digelar di auditorium lantai satu RSUZA.  Dalam tes ini, para peserta akan menjawab lebih dari 600 pertanyaan tertulis. Usai tes, semua jawaban tersebut diperiksa dengan komputer. Berikutnya, per kandidat akan menjalani tes wawancara dengan psikolog.

Fachrul mengakui kalau pemeriksaan kesehatan ini ketat tapi santai. “Tidak ada yang berat, karena pertanyaanya pun menyangkut hal-hal yang ringan,” katanya. Tes psikologi dan wawancara membutukan waktu sekitar dua jam.

Karena berlangsung hingga sore dan ada pembagian kelompok, Fachrul berharap kandidat datang dan mengikuti proses sejak awal. (Reza Gunawan | Atjeh Post)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.