Takengon | Lintas Gayo – Atas dasar keprihatinan minimnya ragam souvenir dari dataran tinggi Gayo kabupaten Aceh Tengah, Seorang pemuda Gayo lulusan Institut Teknologi Medan (ITM) Sumatera Utara, Sabrian mencoba mendalami kerajinan tangan kreatif (Handy Craft) yang dikerjakannya diseputaran Musara Alun Takengon.
Hasil karya anak muda ini sangat menarik yakni dengan membuat lampu lampion bersama rekan-rekanya yang merupakan wujud inisiatifnya dari pengalaman di luar daerah.
Lampu lampion karya Sabrian yang berbahan baku bambu, kertas dan kain serta bermotif Kerawang Gayo, tokoh-tokoh komik serta panorama ini rencananya akan dipasarkan diseputaran Takengon dan Kabupaten Bener Meriah dengan harga bervasiasi antara Rp. 60 ribu – Rp.100 ribu dan bergaransi selama 2 tahun.
Menurut Sabrian, Kamis (20/10/2011), kerajinan tangan ini hadir untuk memotivasi generasi muda Gayo dalam mengexplore potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Gayo. Apalagi peluang pasarnya sangat memungkinkan mengingat Dataran Tinggi Gayo adalah salah satu daerah tujuan wisata di Aceh.
“Sungguh sangat disayangkan apabila orang yang berkunjung ke Takengon dikala pulang tidak membawa buah tangan,” ujar Sabrian yang berkeinginan akan membuat Handy Craft secara kontinue dan akan memperbanyak model atau jenisnya.
“Kita layak bercontoh kepada masyarakat sekitar danau Toba, disana nenek– nenekpun bisa dan ikut membuat karya tangan yang berdampak pada penambahan pendapatan ekonomi keluarga. Hal ini yang ingin saya ciptakan di bumi Gayo,” katanya.
Nah untuk mendapatkan karya Sabrian dan kawan-kawan, kita tunggu saja launching atau peluncuran produknya yang direncanakan akan digelar dibeberapa tempat di Aceh Tengah dan Bener Meriah sebelum hari raya Idul Adha tahun ini. (ZKG/Wein Mutuah)