Takengen | Lintas Gayo – Sempat dikabarkan beberapa waktu lalu, calon bupati Aceh Tengah dari jalur perseorangan Ir. A. Wahab Daud turut serta menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah tahun ini. A Wahab juga pernah mengatakan bahwa dirinya ikhlas batal mencalonkan diri sebagai calon bupati asalkan tidak batal untuk menunaikan ibadah haji.
Wahab Daud yang telah berangkat dengan kloter 7 pada 8 Oktober 2011 lalu membuat banyak kalangan masyarakat yang mengangap bahwa dia dipastikan akan batal menjadi salah seorang kandidat karena tak mengikuti beberapa persyaratan tahapan Pilkada seperti tes baca Al-Qur’an dan uji Kesehatan.
Tapi, hal itu semua tidak benar. Rabu (26/10/2011) sore sejumlah kalangan termasuk wartawan dikejutkan dengan kehadiran A Wahab yang minum kopi disalah satu café di Takengon.
Kepada Lintas Gayo sia mengaku baru sampai semalam tiba dari tanah suci. Dirinya pulang ke Takengon untuk mengikuti beberapa tahapan sebagai persyaratan menjadi calon bupati di Aceh Tengah.
Wahab menegaskan bahwa dirinya pulang ke Takengon dengan tidak meninggalkan atau membatalkan ibadah hajinya. “Soal ibadah hanya Allah SWT yang mengetahui dan dapat menilainya sah atau tidaknya” kata Wahab
Ditambahkan A Wahab, bahwa dirinya mempunyai waktu lebih kurang sepuluh hari untuk pulang ke Takengon, karena jama’ah haji di Mekkah tengah beristirahat dan hanya melakukan ibadah-ibadah sunat saja, dan Wahab akan kembali lagi ke kota suci sebelum hari Jum’at pekan depan untuk bergabung kembali dengan kloternya mengikuti ibadah Haji berupa Wukuf, melontar Zumrah, Thawaf dan Sa’i, papar Wahab.
Mengurus Surat-surat untuk kepulangan ke Takengon
Tidaklah mudah bagi Wahab mendapatkan izin untuk kembali ke tanah air. Wahab mengaku bahwa dirinya harus menempuh beberapa prosedur.
Dijelaskan bahwa Visa Haji yang dikantonginya hanya berlaku untuk satu kali perjalanan saja. Awalnya Wahab tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kelompoknya karena dirinya tidak dapat kembali lagi ke Mekkah karena mempunyai Visa untuk satu perjalanan tadi.
Namun dirinya mengurus Visa kembali ke kantor imigrasi setempat dengan melengkapi beberapa persyaratan diantaranya surat izin dari Kepala Kloter, surat ijin dari ketua sektor, kemudian melapor ke daerah kerja Haji di Mekkah sesudah itu menghadap ke konsulat Haji di Jeddah, dan melapor ke Muassasah (Pengurusan Haji Asia Tenggara), pengambilan parport ke kantor Imigrasi dan kembali ke konsulat Haji untuk menyatakan surat persetujuan dari kementerian Haji Arab Saudi dan sudah mengantongi pasport dan jadwal keberangkatan ke tanah air.
Dan yang terakhir adalah persetujuan kantor Imigrasi, semua hal itu bukanlah hal yang mudah dilakukan dan urusannya cukup berat terlebih mengurus di kantor imigrasi, papar Wahab.
Masalah biaya, Wahab menjelaskan kepulangannya ke tanah air untuk sementara waktu harus mengeluarkan biaya sendiri karena kepulangannya tak termasuk kedalam paket haji.
Wahab juga mengatakan bahwa hal seperti yang dia lakukan adalah kali pertama yang dilakukan oleh jamaah haji, sampai-sampai konsulat haji pun bingung untuk mengeluarkan ijin.
Kematangan Wahab dalam birokrasi dan mengerti seluk beluk persoalan diuji dan ternyata menjadikan niatnya dapat terwujud meskipun membutuhkan proses, “Sigere nguk i tehen urum Tuhen oya le nyawa, ike hubungen te urum manusia sewaktu-waktu nguk i tetah, jadi i kenge kehendak ni tuhen aku ulak ku Takengen maka gere nguk ku tulak”, kata Wahab dalam bahasa Gayo.
Wahab mengaku bahwa dirinya mendapat beberapa pertolongan hingga mengetik semua surat untuk keperluan kepulangannya dia dibantu oleh konsulat haji yang anggotanya kebanyakan adalah mahasiswa Indonesia.
Ditambahkan Wahab, bahwa dirinya besok, Kamis (27/10/2011) akan mengikuti tes baca Al-Qur’an dan pada hari Sabtu (29/10/2011) akan mengikuti tes kesehatan di Banda Aceh kemudian terbang ke Jakarta untuk melapor ke Kementerian Agama terkait kekembaliannya untuk melaksanakan ibadah haji.
Wahab mengaku dirinya harus berada kembali di Mekkah sebelum hari Juma’at karena pada tanggal (5/11/2011) akan dilaksanakan Wukuf di Arafah yang merupakan persyaratan untuk haji. Karena di Mekkah hari Kamis dan Jum’at di Arab Saudi libur maka dirinya akan melapor ke kantor imigrasi setempat Sabtu pagi dan kembali bergabung bersama kloter nya.
“Insya Allah, saya akan pulang kembali ke tanah air bersama rombongan kloternya semua pada 17 September 2011”, pungkasnya. (Wein Mutuah)