Takengon | lintasgayo.com – Mencermati kondisi fiskal saat ini, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Youth Againts Coruption (YAC) meminta Bupati Aceh Tengah untuk berupaya lebih keras dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang selama ini disinyalir banyak kebocoran.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah dengan menginventarisir sumber-sumber PAD, dan mengidentifikasi potensi kebocoran, seperti disektor retribusi, usaha-usaha daerah, pajak daerah dan pengelolaan aset di setiap OPD.
“Peningkatan PAD adalah salah satu langkah yang penting untuk dapat merealisasikan program kerja pemerintah kedepan, sebab selain efesiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat, Aceh Tengah juga mengalami defisit anggaran yang terbilang cukup tinggi,” kata Sahrul pengurus YAC.
Mantan Aktivis HMI ini juga mengatakan, perlu kajian yang mendalam dan pendataan yang kuat dalam melihat potensi PAD, misalnya di sektor retribusi Aceh Tengah, penting untuk mendata komoditi dan jumlah panen pertahun secara riil sebagai acuan, baik dari sektor perkebunan seperti kopi dan tanaman horti kultura seperti cabe, tomat dan lainya.
“Dari sana bisa terbaca berapa potensi dan berapa realisasinya nanti, sehingga memudahkan untuk melakukan evaluasi, mungkin ada kebocoran,” kata Sahrul.
Efesiensi dan defisit anggaran yang dihadapi Aceh Tengah perlu menjadi momentum untuk bangkit, untuk melihat potensi PAD yang lebih besar, perlu kreatifitas dalam melihat potensi, apalagi ada tuntutan kepada Bupati dan Wakil Bupati untuk merealisasikan program satu tahun.
“Program satu tahun diantaranya adalah penangan banjir perkotaan, penangan sampah, ketersediaan air bersih, dan program lainya yang tentu butuh anggaran,” kata Sahrul.
Dalam hal ini bukan hanya tugas Bupati dan Wakil Bupati, tetapi juga perlu pengawasan yang ketat dari lembaga DPRK Aceh Tengah juga pihak-pihak terkait.
“Bahwa ini merupakan tanggung jawab bersama, semua pihak harus bekerja sama untuk meningkatkan pendapatan daerah,” demikian Sahrul. (LG010/MWR)