Redelong | Lintas Gayo : Tujuh pasang kandidat cabup dan cawabup di Kabupaten Bener Meriah mengikuti tes uji baca Al-Qur’an di Masjid Babussalam Simpang Tiga Redelong Kamis (27/10/2011) lalu. Tempat dan waktu tes sempat dipertanyakan oleh salah seorang kandidat.
Menurut keterangan yang diberikan oleh ketua KIP Bener Meriah Ahmadi Samarkilang, SE, sempat menjadi perbincangan hangat antara KIP Bener Meriah sebagai penyelenggara dengan para kandidat cabup-cawabup terkait persoalan tempat dan waktu, namun panitia penyelenggara dapat menjelaskan dan memberi jalan keluar, sehingga dapat persoalan ini diselesaikan.
“Tes baca Al-Qur’an segoyianya dilakukan di Masjid Nur Nabawi yang terletak di komplek Pemkab Bener Meriah, namun mendapat keberatan dari salah satu kandidat yaitu Ir. Ruslan Abdul Gani dan Drs. Rusli M Saleh, sehingga dengan berbagai pertimbangan maka tempat dipindahkan ke masjid Babussalam,” kata Ahmadi kepada wartawan, Sabtu (29/10/2011)
Dan Ahmadi meminta maaf kepada para kandidat dan undangan yang hadir atas kepindahan tempat untuk mengikuti tes baca Al-Qur’an ini.
Hal ini dibenarkan oleh pasangan Ruslan-Rusli dengan mengangkat tangan dan melakukan interupsi sesaat pembacaan Al-Qur’an dimulai. ”Saya yang berpasangan dengan Drs. Rusli M Saleh yang mengirimkan surat keberatan tersebut, kami juga mempertanyakan dalam undangan tes baca Al-qur’an dimuat tanggal 27 hingga 31 Oktober 2011. Jika adanya tenggang waktu sedemikian, maka kami akan mengundurkan diri. Kami khawatir akan terjadi kolusi nantinya,” ucapnya
Spontan Ketua KIP Bener Meriah, Ahmadi menjawab interupsi tersebut dan mengatakan baca Al-Qur’an hanya satu hari dilaksanakan, namun jika ada salah satu kandidat yang berhalangan hadir masih diberikan kesempatan hingga tanggal terahir yakni 31 Oktober, demikian penjelasan ketua KIP ini.
Ahmadi mengatakan kekecewaannya atas pernyataan sikap Ruslan-Rusli, kekecewaan itu berkaitan dengan sejumlah pendukungan tersebut ketika melakukan interupsi mereka bersorak dan bertepuk tangan di dalam masjid.
Padahal, menurut Ketua KIP ini, masjid adalah tempat suci dan tidak perlu ada kebisingan di dalamnya. ”Ada adab dan tata cara berperilaku di dalam masjid, tidak perlu harus bersorak-sorak dan bertepuk tangan ,” pungkasnya. (AB).