Oleh: Ismail Gayo *)
Sebelum saya memulai lebih jauh tentang syirik, maka ada baiknya kita kenal apa itu syirik dalam Islam. Syirik adalah menyamakan selain Allah, dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rububiyah adalah mengakui Allah sebagai pencipta, pemberi rizki dan sebagainya. Sedangkan Uluhiyah adalah Mengakui bahwa Allah adalah satu satunya yang berhak di sembah atas segala bentuk ibadah baik lahir maupun batin.Daerah Gayo adalah salah satu daerah, dari banyaknya daerah di Indonesiayang masih banyak kita jumpai tentang praktek kesyirikan. Memang yang banyak terjadi adalah kesyirikan Uluhiyah, karna Rububiyah mereka masih percaya, Allah yang maha pencipta, Allah yang menurunkan hujan, Allah yang member rizki, tapi Uluhiyah, mereka banyak melakukan penyelewengan.
Ada beberapa contoh yang dapat kita jumpai tentang kesyirikan uluhiyah ini seperti, meminta keberkahan baik untuk diri atau usaha kekuburan orang orang yang di anggap keramat dan menyembelihkan binatang kepadanya, kenduri pembukaan lahan atau sehabis panen dengan penyembelihan hewan, kenduri empat belas bulan purnama di bulan haji, memberi makanan atau tangkal ke tengah sawah atau ladang, memakai jimat kebal atau agar tidak terkena penyakit, mempercayai ada hari bagus atau bulan bagus untuk memulai pekerjaan atau pernikahan, menganggap sial atau beruntung bila ada gejala alam, dan masih banyak lagi bentuk bentuk kesyirikan yang dapat kita jumpai di daerah kita,belum lagi tentang kematian dan sebagainya.
Dari dari beberapa contoh di atas tetunya sangat bertentangan dengan ajaran islam yang sesungguhnya. Di bawah ini akan saya sebutkan ayat ayat atau hadits yang menjelaskan tentang keharusan kita untuk beribadah hanya kepada Allah.
hanya Engkaulah yang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan ( Q, s Al faatihah, 5)
“ apabila engkau memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah” ( H.r Tirmizi, 4/667, no 2516)
“ Allah melaknat orang orang yang menyembelih selain karena Allah…..”
(H.r Muslim, no 1978)
” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. “
(Q.s Al maidah, 72)
Masih banyak ayat Al quran dan sabda Nabi Muhammad shalallahualaihi wasallam yang menjelaskan tentang keharusan beribadah dan larangan berbuat ke syirikan. Ketika keluarga dan saudara saudara kita berbuat seperti itu maka, kitalah yang semestinya dan berkewajiban meluruskan cara beribadah mereka.
Karena masalah ini sudah menjadi turun temurun dari dulu sampai sekarang, maka kita harus menasehatinya dengan cara yang lemah lembut, tidak gegabah, tidak dengan keras, sopan, dan dimulai dari keluarga dekat kita sendiri tentunya. Dan sekiranya tentang bahaya syirik ini sudah kita sampaikan maka, kita harus sabar, bukankah Rasul sendiri mendakwahkan masalah ini tiga belas tahun lamanya, dan berserah diri kepada Allah, mudah mudahan kita dan saudara kita di beri hidayah.
Adabeberapa faktor yang mempengaruhi kenapa masalah ini merajalela sampai sekarang, diantaranya;
Pertama Kurangnya semangat pelajar dan Mahasiswa yang ada di daerah dan luar daerah untuk mengkaji masalah agama yang mendalam, sehingga nantinya dapat memberi pencerahan kepada masyarakat awam tentang agama yang benar sesui Al quran dan sunnah.
Kedua, pelajar dan mahasiswa asal aceh, ego menuntut ilmu agama karna mengemban nama “Serambi Mekah” sehingga merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Ketiga, tidak bisa mematahkan argumen masyarakat dengan dalil agama, dan takut dikucilkan, dikatakan aliran baru, kaum Mude, dan lain lainnya. Keempat, terbenturnya dengan klompok kajian yang ada di masyarakat Gayo yang mempunyai pemahaman yang sudah turun temurun.
Ini adalah sebab sebab kecil yang saya amati, kenapa saya menyebut pelajar dan mahasiswa karena di pundak merekalah suatu perubahan yang mendasar tentang keadaan yang ada di masyarakat khususnya tentang masalah agama.
Tidak jarang kita jumpai seorang penuntut ilmu apakah namanya mahasiswa, ketika di Tanya apa itu iman, pembatal iman, tauhid, syirik besar dan kecil, kufur dan sebagainya, mereka tidak mengetahuinya. Padahal kata Mahasiswa dalam bahasa Arab adalah Thaalibun, yaitu orang yang mencari, yaitu ilmu ( Kamus Kontemporer, Arab Indonesia). Makanya, seorang mahasiswa juga di samping mencari ilmu dunia, dia tidak boleh melupakan ilmu agama yang menyelamatkan dia dari siksa di akhirat, dan untuk menghapus kebodohan yang ada pada dirinya dan saudaranya.
Di akhir tulisan ini saya berharap agar kita selalu memperbaiki diri kita dan keluarga kita dari kekeliruan dalam ber agama yang benar. Jadikan kita pelajar mahasiswa yang baik dan sempatkan waktu di luar kegiatan belajar untuk menggali dan agama khususnya tentang Tauhid kepada Allah.
Selalu menasehati keluarga, saudara kita, yang ada di kampung dengan mengirimkan buku, sms, dan majalah Islam, atau bila ada kesempatan sampaikan dalam rangka ceramah, khutbah dan yang lainya. Jangan semua sibuk dengan proposal, partai, Pilkada, PNS, padahan inti dari permasalahan pokok adalah jauhnya mereka dari pengamalan agama yang benar terutama masalah akidah.
Ketika ini sudah sama sama kita lakukan maka insya Allah masyarakat Gayo kita selangkah demi selangkah akan mempunyai pemahaman akidah yang benar, dan mendapat rahmat. sebagaimana ayat Allah:
“ Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” ( Q.s Al ‘araf , 97)
Dan akhir seruan kami adalah;
“Mahasuci Engkau, ya Allah, aku memujimu. Aku bersaksi tiada Ilah yang berhak di ibadahi dengan benar selain Engkau, aku memohom ampunan dan bertaubat kepada Mu.”
Rujukan:
– Muqarrarut Tauhid Kitab Ta’limi Li Mubtadi”in, edisiIndonesia. Darul Haq 2000.
– 80 kesalahan dalam Akidah, Pustaka Azzam 2005.
(* Pemerhati sosial dan budaya dari Kuta Ujung Gayo Lues.