Pembibitan Cabe, Usaha Sampingan Petani Gayo

Belang Tampu | Lintas Gayo – Pembibitan  cabe rawit kini menjadi usaha sampingan petani selain berkebun kopi karena buah yang akan dijadikan benih mudah didapat dipasaran dan mudah di peroleh oleh petani cabe dengan harga yang murah. Hasil penyortiran bibit-bibit dijadikan benih cabe rawit unggul yang akan dipasarkan kepetani lokal yang berada di seputaran dataran tinggi tanoh Gayo.

Amin Johar Aman Dailani salah satunya, memiliki 13 orang cucu yang kini berusia 67 tahun adalah salah seorang yang giat menggeluti jenis usaha ini karena melihat kebutuhan hidup keluarga.

Dalam menggeluti usahanya dibidang pembibitan, 3 tahun lalu Aman Dailani pernah juga membudidayakan bibit Kopi, namun kendala yang ia keluhkan adalah lokasi terlalu kecil Amin Johar pun berpindah usaha menanam bibit cabe rawit.

“Ukuran tanah saya hanya 15 x 7 meter, dan dengan lahan sekecil ini saya memaksimalkan pembenihan secara berkala, bibit yang dihasilkan pun terlihat sempurna,” ungkapnya, Minggu (27/11).

Kini Amin Johar pun kewalahan memenuhi permintaan bibit yang semakin hari semakin meningkat. Harga per 10 baris mencapai Rp. 100.000,-.

Awan Johar, panggilan akrab kakek ini sedikit membocorkan rahasia cara pembibitan yang benar. Pencampuran tanah harus seimbang dengan sampah kopi dan abu gosok yang di buat, abu gosok sendiri gunanya untuk anti asam, pemupukan bibit hanya sekali dalam 1 kali penanaman.

Adapun pupuk yang digunakan SS cap Kuda 16-16,  setelah 2 (dua) kali panen tanah harus di ganti dengan tanah baru ketinggian tanah 3 (tiga) centimeter agar benih yang dihasilkan menjadi benih unggul. Tujuh (7) hari setelah penanaman benih bila sudah tampak kecambah dinyatakan sudah berhasil  setelah 2 bulan siap di tanam oleh petani-petani cabe lokal. (KA/Mza)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.