Dabun Gelang | Lintas Gayo – Bertempat di Meunasah Kampung Badak Kecamatan Dabun Gelang, Minggu (11/12/2011) diselenggarakan Pelatihan dan Pengembangan Anyaman Pandan Program P2KP Advance – PAKET oleh Pakem Tepune Jaya dengan peserta ibu-ibu dari 4 kampung, diantaranya Kampung Badak sebanyak 25 Orang, Kampung Leme 5 Orang, Kampung Bustanussalam 5 Orang dan Kampung Kutelintang 5 orang. Total keseluruhan Peserta berjumlah 40 Orang.
P2KP Advanced melalui program PAKET atau sekarang disebut PNPM Mandiri Perkotaan memfasilitasi terlaksananya acara Pelatihan dan Pengembangan Anyaman Pandan ini. Maka sesuai rapat prioritas maka dibentuklah Panitia Kemitraan (PAKEM) Tepune Jaya yang akan menyelenggarakan kegiatan ini, anggota Pakem terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gayo Lues, BKM Susun Pedi Kampung Badak dan Lembaga Swadaya Masyarakat Iringen Seberu Gayo (ISGa) sebagai Kelompok Peduli Perempuan serta juga peduli akan prospek usaha kerajinan anyaman pandan ini sehingga banyak melakukan pelatihan bagi pengrajin/ masyarakat lokal mengenai model maupun jenis yang bisa dibuat dari anyaman pandan sebagai Budaya Warisan Leluhur Gayo Lues.
Pelatihan berlangsung selama 10 (sepuluh) hari dan dipandu para instruktur yang berasal dari Tasikmalaya, Drs. Zainal Arifin dan Pendamping Instruktur Nanang Suhairi yang sudah cukup berpengalaman dan pernah melakukan pameran anyaman pandan di mancanegara.
Hadir pada acara tersebut Camat Dabun Gelang sekaligus perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gayo Lues, Fasilitator P2KP Advance – PAKET Kabupaten Gayo Lues, Gecik Kampung Badak beserta Perangkat Kampung dan ibu-ibu peserta pelatihan.
Sementara dalam sambutan Fasilitator P2KP Advance, Seri Jemat antara lain mengatakan bahwa dengan diselenggarakannya pelatihan ini diharapkan nantinya akan menambah pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu khususnya pengrajin penganyam pandan serta mampu meningkatkan kualitas serta mutu pembuatan anyaman pandan..
Selanjutnya Camat Dabun Gelang sekaligus membuka pelatihan, Khairuddin mengungkapkan harapannya agar peran serta ibu-ibu yang berada di 4 Kampung, yaitu Kampung Badak, Leme, Bustanussalam dan Kutelintang nantinya bisa menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dari hasil pelatihan kepada ibu-ibu yang lain sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil anyaman pandan berupa tikar.
Dia juga menghimbau, peserta pelatihan agar mampu membuat tikar sebanyak mungkin dengan mutu dan kualitas yang baik sehingga bisa mampu melayani pesan serta menuruti kemauan pasar dengan harapan nantinya akan dapat meningkatkan pendapatan keluarga sehingga dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain pembuatan tikar juga membuat tas, sandal, sajadah, tempat buku dan koran, tempat tissue dan pembuatan figura dengan hasil yang baik.(Syamsiar/03)