Nasaruddin : Aceh Tengah Harus Bebas Dari Kemiskinan Multidimensi

Ir H Nasaruddin MM

Takengon | Lintas Gayo – Kemiskinan masyarakat merupakan permasalahan yang tidak pernah akan berakhir, karena begitu banyak faktor yang mempengaruhinya. Begitu pentingnya menyikapi persoalan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menempatkannya menjadi visi utama dalam setiap rencana aksi dan kebijakan yang dilakukan.

Kemiskinan yang dimaksud tidak hanya sebatas kemiskinan ekonomi, tetapi juga kemiskinan agama, pendidikan dan kesehatan sebagaimana sering disebut oleh Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM sebagai kemiskinan multidimensi.

“Aceh Tengah harus terbebas dari kemiskinan multidimensi,”ungkap Nasaruddin ketika menjadi Khatib Shalat Jum’at di Mesjid Raudhatul Jannah, Jum’at (9/12) siang.

Nasaruddin mencontohkan salah satu bentuk upaya yang dilakukan untuk membantu kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah melalui Baitul Mal, yang selama ini menurutnya telah dimanfaatkan keberadaannya oleh warga sebagai wadah dalam menampung zakat, lembaga yang menyalurkan dana untuk membantu meringankan beban individu dan kelompok masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Keberadaan Baitul Mal menurut Nasaruddin sangat strategis dan memiliki potensi besar, dari data yang diperoleh, dalam satu tahun dana yang terkumpul di Baitul Mal Aceh Tengah mencapai 5,5 milyar, jumlah tersebut sebahagian besar berasal dari pendapatan pns yang berjumlah 3 Milyar lebih, selain itu dana terkumpul dari petani, pengusaha dan profesi lainnya, besarnya jumlah dana PNS yang terkumpul, karena diambil 2,5 persen dari total nilai penghasilannya

Agar lebih berarti dan membawa nilai positif, Nasaruddin mengatakan dana zakat yang terkumpul di Baitul Mal sudah mulai diarahkan pada kegiatan produktif yang menjadikan dana tersebut sebagai modal usaha bukan hanya untuk konsumsi seperti yang selama ini dilakukan, sehingga semakin menambah kemanfaatan dari dana Baitul Mal yang berasal dari masyarakat

Selain kondisi ekonomi masyarakat, sektor pendidikan, kesehatan dan keagamaan juga terus menjadi perhatian berkelanjutan, pendidikan dilakukan dengan membangun infrastruktur hingga kepedesaan, meningkatkan kualitas guru dan mutu pendidikan bahkan masyarakat sendiri banyak yang berpatisipasi untuk melaksanakan pendidikan anak usia dini di kampung-kampung, semua itu adalah adalah bentuk kepedulian bersama untuk mengentaskan kemiskinan pendidikan

Guna mengawal kerentanan dibidang kesehatan Bupati Nasaruddin mengungkapkan perhatian serius agar masyarakat diharapkan menjadi masyarakat sehat lahir dan batin, dengan menghadirkan sarana kesehatan sampai ke tingkat kampung, dengan dibangunnya polindes, puskesmas, pustu, dan rumah sakit yang lebih refresentatif, keberadaan unit pelayanan kesehatan juga terus didukung dengan peralatan medis yang memadai disertai dengan penambahan jumlah dokter spesialis yang hingga saat ini telah mencapai 24 orang dengan keahlian maing-masing.

Dibidang agama, Nasaruddin bersyukur karena peran serta masyarakat yang sangat besar untuk menumbuhkan pusat-pusat pengajian, mulai dari pengajian bapak-bapak, ibu-ibu, hingga anak-anak. Pemda Aceh Tengah sendiri, beberapa waktu lalu telah mengeluarkan salah satu kebijakan untuk menindaklanjuti program nasional bagi masyarakat agar melaksanakan kegiatan pengajian setelah magrib. Seluruh upaya mengeluarkan masyarakat dari kungkungan kemiskinan multidimensi yang dimaksud Nasaruddin,”Kita harus bersama-sama berupaya untuk terbebas dari kemiskinan multidimensi,”pungkasnya (*/03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.