Redelong | Lintas Gayo – Kisruh tentang hak pilih warga dalam Pemilu Kada Aceh 2012, di perbatasan Kabupaten Bener Meriah dengan Aceh Timur ditanggapi Bupati Bener Meriah, Ir. H. Tagore Abu Bakar.
Sebelumnya Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Bener Meriah tetap memasukan dan mendaftarkan penduduk Desa Sarah Gele, Sarah Reje, Rubik, Sejudo serta beberapa desa lainnya di perbatasan Aceh Timur ke dalam daftar pemilihan di Kabupaten Bener Meriah. “Kami akan tetap mendaftarkan dan membuat TPS di daerah tersebut, apabila penduduk di daerah itu terdaftar dalam KTP elektronik Kabupaten Bener Meriah,” kata Ketua KIP, Ahmadi, SE, Selasa (27/12/2011).
Menurut Tagore, bahwa tidak ada desakan masyarakat untuk menjadi warga Bener Meriah. Itu pilihan warga yang merasa penduduk Kabupaten Bener Meriah. Atas kesadaran dan hati nurani sendiri warga mendaftarkan diri dan membuat e-KTP di wilayah Bener Meriah.
Ditambahkannya, bahwa hasil Sumber Daya Alam (SDA) dikuras pihak-pihak tertentu namun listrik, pendidikan juga kesehatan bagi masyarakat sangat tidak diperhatikan. Padahal perusahaan-perusahaan di sana seharusnya memberikan kompensasi.
Masyarakat merasa terjalimi karena tidak pernah diperhatikan oleh Pemkab Aceh Timur. “Ada 8 sumur gas di sana sejak tahun 1982 namun masyarakat tidak diperhatikan,” papar Tagore, Sabtu (31/12/2011).
“Masyarakat bukan lagi miskin namun papa. Mereka lihat sumur bor tapi tidak bisa menikmati,” tegas bupati.
Sudah final, kalau masyarakat tersebut adalah warga Bener Meriah. Secara historis, batas masa lalu, bahwa daerah tersebut dulunya wilayah Kabupaten Aceh Tengah yang diserahkan ke Bener Meriah sejak adanya pemekaran, jelas Tagore.
Bupati berharap jangan ada lagi paksaan kepada masyarakat dari pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Pemerintah Aceh bahkan Pemerintah Pusat untuk memilih menjadi warga Aceh Timur. Dan Pemkab Bener Meriah juga telah membangun Polindes, memberikan Genset listrik untuk penerangan (masjid-red) di wilayah perbatasan.
“Masyarakat berbondong-bondong membuat KTP di Bener Meriah. Merupakan bukti mereka warga daerah Bener Meriah,” pungkas Tagore.
(Wyra/03)
.