Jakarta | Lintas Gayo – Menanggapi tentang pelaksanaan lomba cerdas rermat yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (26/01/2012) di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon dengan materi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Yusradi Usman Al-Gayoni yang merupakan salah satu mantan Wakil Kabupaten Aceh Tengah dalam Lomba Cerdas Tangkas (LCT) Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4) semasa duduk dibangku SD dan SMP beberapa tahun silam ini beri sejumlah tanggapan.
Dikatakan Yusradi, bahwa perlombaan itu jangan hanya diukur dari menang atau kalah saja, akan tetapi bagaimana 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika itu bisa diamalkan dalam hidup dan kehidupan, yang lebih penting lagi, pelaksananya, terutama pejabat dan elite khususnya di Takengon, tanoh Gayo, dan Aceh lebih luas lagi Indonesia bisa memberikan ketauladanan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. dalam arti, sejalan apa yang ada di hati, lisan, sikap, dan perbuatan serta tidak munafik.
Menurutnya, lomba yang dilakukan seperti ini hanya mengasah otak dalam bentuk hafalan saja, tanpa ada pemahaman dan pengamalan didalamnya sehingga banyak kalangan yang mengabaikan tentang bagaimana pelaksanaan ke-empat pilar berbangsa dan bernegara itu, tegas Yusradi yang pernah menghapal 4 buku P4 di luar kepala dan menjadi wakil Aceh Tengah di Tingkat Provinsi dimasanya.
Ditambahkan Yusradi bahwa motif 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara sangatlah bagus untuk diamalkan, terlebih dengan renggangnya hubungan sosial (relasi berbangsa dan bernegara) ditengah-tengah kehidupan urang Gayo saat ni.
“ike ini gere teramal ni Urang Gayo neh, gere pas kite jamin kite nguk bersatu, karena gere ara ne teladan, terlebih keadilen ari jep segi baik pelitik, ekonomi, sosial budaya, pembangunen, tamah mien se len-len”, kata Yusradi berbahasa Gayo
Dijelaskan lebih lanjut, bahwa ke-4 pilar itu sudah ada dalam adat dan istiadat Gayo, minsalkan kata Yusradi kita mengaji Pancasila, sila pertama : ukum urum edet, lagu zet urum sifet, ukum mu nukum, edet mu beda, reje mu suket sifet, yang berkaitan juga dengan sila ke-5 yaitu keadilan sosial, sila ke-4, rayat genap mupakat, “keramat mupakat, behu berde dele.Pertanyaan sekarang, masihkah urang Gayo saat ini mengamalkan prinsip itu?, pungkas Yusradi bernada tanya.
(Darmawan Masri/Red.03)
.