Banda Aceh | Lintas Gayo – Narkoba di Aceh akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan. Barang haram berbahaya itu telah menggerogoti masyarakat dari berbagai usia, seperti pemuda, pelajar, hingga orang tua. Ironisnya masyarakat yang tinggal di pedesaan pun menjadi sasaran empuk para pengedar narkoba ini.
Berdasarkan hasil survei Badan Narkotika Provinsi Aceh, mobilisasi peredaran narkoba di kawasan pedesaan mencapai 70 persen. Ini menunjukan peredaran narkoba di Aceh sangat mengkhawatirkan karena akan merusak tatanan agama, perekonomian masyarakat, budaya, dan perilaku sosial kehidupan.
Pemerintah, mengakui kalau bahaya narkoba ini semakin mengkawatirkan dengan jenis narkoba yang paling banyak beredar itu ialah ganja dan sabu. Ini juga menunjukan penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba) di Provinsi Aceh meningkat pesat dan semakin mengkhawatirkan terbukti dari bertambahnya jumlah kasus narkoba.
Karenanya, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Aceh melalui Direktorat Pendidikan dan Latihan (Diklat) terpanggil untuk ikut serta menghambat peredaran yang lebih luas lagi dan sebagai upaya preventif dengan menggelar sayembara karya tulis tentang “Bahaya Narkoba” untuk kalangan masyarakat umum dan mahasiswa serta untuk kalangan pelajar tingkat SMA se Aceh.
Lomba ini digelar dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) ke 66 tingkat Provinsi Aceh. Lomba karya tulis yang dikoordinir langsung oleh Direktur Diklat PWI Aceh Iranda Novandi ini, memperebutkan total hadiah sebesar Rp17,5 juta dengan menghadirkan para juri dari kalangan profesional kewartawanan.
Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman mengungkapkan, lewat lomba ini diharapkan akan ada masukan-masukan atau ide dan gagasan dari kalangan mahasiswa dan pelajar yang memang rentan dihinggab penyakit narkoba ini. Kampanye ini bukan saja dilalukan sebatas lomba tulis, namun juga akan dibukukan bagi 20 tulisan terbaik.
Dimana buku ini nantinya akan disebar ke sekolah-sekolah, remaja masjid dan gampong-gampong yang ada di Aceh. Dengan harapan, buku ini dapat jadi acuan bagi generasi muda Aceh, untuk terhindar dari penyakit yang di bawa Narkoba ini.
“Sebagai organisasi pers yang memiliki misi mencerdaskan bangsa, maka lomba ini diharapkan akan mampu menumbuh kembangkan semangat masyarakat Aceh secara khusus dalam menciptkan Aceh yang bebas dari Narkoba,” ujar Tarmilin Usman pada wartawan di Banda Aceh, Kamis (26/1).
Penanggungjawab Lomba Karya Tulis, Iranda Novandi mengungkapkan naskah tulisan tidak boleh bersinggungan dengan unsur SARA,Pornografi maupun sejenisnya, naskah harus ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (EYD).
Karya yang pernah dipublikasikan di media cetak atau online mendapat kredit poin dengan melampirkan kliping hasil pemuatan di media massa rentang waktu 1 Januari 2010 hingga 15 Februari 2012. Setiap naskah yang dikirim ikut melampirkan fotokopi KTP atau indentitas jelas, nama, no HP yang bisa dihubungi dan email pribadi.
“Naskah yang dikirim rangkap tiga yang dimasukan dalam satu amplop dan dikirim ke Panitia ‘Lomba Tulis Narkoba’ PWI Aceh 2012 dengan alamat Kantor PWI Cabang Aceh, Jalan T Angkasa Simpang Limong Banda Aceh,” jelas Iranda.(a.ZaiZa)