Banda Aceh | Lintas Gayo – Ditengah kemajuan zaman dan pesatnya perkembangan media massa saat ini, masyarakat akan meninggalkan media massa yang tampil provokatif dan tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat luas.
Karenanya, Media Massa harus bisa tampil menyejukan, bukan sebagai alat provokasi bagi masyarakat dalam kondisi apapun. Terlebih lagi dalam kondisi Aceh menghadapi Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) 2012 saat ini.
“Media harus bisa memberikan pendidikan politik yang benar, bukan memprovokasi atau berpihak pada salah satu calon peserta Pilkada,” tegas Akademisi dan Praktisi Media Dr A Rani Usman dalam talk show yang diselenggarakan PWI Aceh dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) ke 66, Rabu (1/2) di Lantai II Gedung PWI Aceh.
Acara yang disiarkan secara langsung oleh Pro I RRI Banda Aceh, selain menghadirkan pembicara A Rani Usman, juga dihadirkan Gubernur Aceh yang diwakili Staf ahli bindang Hukum M Jafar SH, Kapolda Aceh yang diwakili Kabid Humas Polda Kombes Pol Gustav Leo serta Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman.
Lebih lanjut Rani Usman yang juga Pembantu Dekan pada Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh ini mengungkapkan, masyarakat saat ini sudah pada cerdas dan melek informasi. Karenanya media-media yang berpihak kepada kandidat akan bisa diketahui.
Untuk itu, netralitas media massa itu sangat diharapkan. Sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar. Bagi kandidat kepada daerah sendiri, bisa dikatakan, siapa yang berhasil simpati masyarakat dialah yang dipastikan bisa menjadi pemenang Pilkada.
Tentunya, gaya komunikasi dari para calon ini biasanya memanfaatkan media. Jika media tidak hati-hati, bisa saja media tersebut terjebak dan akhirnya berpihak pada kandidat tertentu tersebut. Namun, bila media bisa memainkan perannya, maka dia akan bisa tampil netral.(SP/a.zaiza)