Takengon | Lintas Gayo – Seorang relawan penyelamat lingkungan dari Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues, Abu Kari Aman Jarum direncanakan akan menjadi nara sumber diskusi tentang penyelamatan lingkungan yang akan digelar di kantor Lintas Gayo, Wapres Cafe Takengon, Kamis (16/2/2012).
Kegiatan yang digagas Lintas Gayo ini terkesan mendadak karena Abu Kari Aman Jarum secara tiba-tiba menghubungi Lintas Gayo melalui telepon, Rabu (15/2) malam setelah berada di Batas Kota Cafe Paya Tumpi beberapa saat setelah tiba dari Banda Aceh.
“Anda dari Lintas Gayo ya?, saya diminta Kepala Badan Pengelola Ekosistem Leuser Fauzan Azima untuk menghubungi anda jika sudah berada di Takengon,” kata Aman Jarum saat Lintas Gayo menerima telepon dari nomor tanpa nama.
Pertemuan segera menjadi hangat, karena kebetulan Lintas Gayo juga berada ditempat tersebut, terpaut beberapa meter saja dari tempat Abu Kari Aman Jarum duduk.
Dan bagi Lintas Gayo, sosok ini tidak asing lagi walau baru saat itulah pertama kali bertatap muka, Pemimpin Redaksi LG, Win Ruhdi Bathin sudah sangat kerap bercerita tentang sosok ini, juga Fauzan Azima.
Win Ruhdi Bathin tak kalah terkejutnya, dia juga tak menyangka akan kedatangan tamu mendadak. Win Ruhdi segera bergegas menemui Abu Kari Aman Jarum saat diberitahu keberadaan sosok tersebut. Mereka langsung berpelukan erat, sangat akrab. Maklum, beberapa tahun silam Win Ruhdi sempat mendapat tugas dari BPKEL untuk melakukan investigasi jurnalistik ke Pining khususnya Lesten dan Abu Kari Aman Jarum lah sebagai pemandunya.
Setelah disuguhi makan malam dan segelas kopi black coffee oleh Win Ruhdi, Abu Kari Aman Jarum memulai ceritanya. “Oleh Fauzan Azima saya diminta membeberkan apa yang saya tau dan alami tentang lingkungan kepada Lintas Gayo, dan karenanya saya mampir di Takengon dan bertemu kalian,” kata Abu Kari Aman Jarum mengawali ceritanya.
Selanjutnya, kalimat demi kalimat mengalir begitu saja dari mulut Abu Kari Aman Jarum. Paparannya sangat menarik, terlebih Abu Kari Aman Jarum bercerita dengan kocak dan dengan dialog Gayo khas Blangkejeren.
Sesekali mata sosok berbadan kekar berkumis tebal tampak berkaca-kaca, tampak kekecewaannya terhadap kerusakan lingkungan saat ini yang belum terlihat hasil konkritnya.
Hampir satu jam dia bercerita, malam semakin larut dan Win Ruhdi mendesaknya untuk menginap dirumahnya di Paya Serngi Kebayakan, Abu Kari tidak menolak.
Sebelum berpisah, Lintas Gayo memintanya agar bersedia memaparkan pengalamannya menjadi relawan penyelamat lingkungan di Pining Gayo Lues kepada sejumlah komponen sipil pecinta dan pemerhati lingkungan di Aceh Tengah. Dia tidak menolak.
Mari dengarkan pemaparannya di kantor Lintas Gayo, Wapres Cafe, jalan Mahkamah Nomor 5 Takengon, Kamis (16/2/2012) setelah ashar. (Khalisuddin)
.