Takengon | Lintas Gayo – Salah satu kelompok musik tanoh Gayo yang menamakan dirinya dengan “SaraAla” dalam bahasa Indonesia berarti satu arah, dalam waktu dekat akan mengeluarkan album perdananya bertajuk “Sebuku ni bumi (Ratapan Sang Bumi)”. Hal ini dijelaskan oleh Uan Daudy salah satu personil dari grup tersebut, Senin (19/03/2012) di Wapres Cafe.
Dikatakan Uan sapaan akrabnya, album yang akan dilaunchingkan berjumlah 10 lagu Gayo, kebanyakan lagu ini merupakan wujud pesan moral dan kritikan sosial dalam pentingnya menjaga lingkungan, kata Uan
“Kami hanya ingin menambah khasanah lagu Gayo melalui syair-syair kritik sosial, dan sudah banyak yang membuat lagu tentang keindahan Gayo”, terang Uan
Kelompok musik yang beranggotakan 3 orang ini, Zoel Kobath, Kurnia dan saya sendiri dibantu oleh beberapa musisi-musisi tanoh Gayo, seperti Dedi Metazone, Syukri Thomas, Guncho Hendri, Dogel, Kakay Lunakage, Dedi Arif dan sejumlah musisi-musis lainnya yang merasa resah akan kerusakan lingkungan di tanoh Gayo, terang Uan.
“mungkin hanya melalui karya lagu yang sederhana ini kami dapat menyampaikan sedikit keresahan kami, supaya kita semua dapat menjaga prilaku manusia terhadap lingkungan “, ujar pencipta 7 lagu dalam album ini.
Tak tanggung-tanggung album yang digarap selama kurang lebih empat bulan ini akan diproduksi sebanyak 1000 keping audio DVD dan melakukan rekaman di Takengon, rencananya album ini akan dipasarkan kebeberapa kota seperti, Takengon, Bener Meriah, Gayo Lues, Jakarta dan lainnya, tambah Uan.
Uan mengharapkan melalui album “sebuku ni bumi” makin banyak masyarakat tanoh Gayo khususnya yang tergerak hatinya akan pentingnya menyelamatkan lingkungan sebagai bentuk nyata dari aksi yang kita lakukan.
Adapun judul lagu yang akan menghiasi album ini diantaranya, “Sebuku ni bumi, lembide, keleton senye, musirang, Rapat ni muni, pepilo bayur, pengadilen manuk, telan rau, siwah ulen”, pungkas Uan. (Darmawan Masri)