Demo BBM di Medan Berlanjut, Mahasiswa Blokir Jalan

Medan | Lintas Gayo –  Aksi demo terus saja berlanjut di berbagai titik di Kota Medan menolak kenaikan harga BBM. Ratusan Mahasiswa dari berbagai kampus di kota Medan memblokir jalan Sisimangaraja simpang Halat Medan, sebagai aksi lanjutan menolak rencana kenaikan harga BBM.

Dari pantauan Lintas Gayo, Kamis (29/3/12) aksi terjadi di depan Kampus UISU Jalan Sisimangaraja, Jalan Gedung Arca depan Kampus ITM dan Pascasarjana UMSU, Jalan Sisimangaraja simpang Halat Medan, Jalan Putri Hijau depan Merdeka Walk dan Jalan Imam Bonjol didepan Kantor DPRD Sumut saat demo mahasiswa sempat melakukan aksi pemblokiran jalan.

Para mahasiswa dari berbagai universitas dan perguruan tinggi di Medan, diantaranya ITM, UISU, STT Harapan, Formadas, Serikat Mahasiswa Indonesia, GMNI dan dari berbagai elemen organisasi lainnya, melanjutkan aksi turun ke jalan.

Mahasiswa berkumpul di masing-masing kampus dan selanjutnya bergerak menuju depan makam pahlawan Medan untuk bergabung dengan mahasiswa lainya. dalam aksi demo ini tidak terlihat pengawalan ketat dari petugas kepolisian.

Aksi blokir jalan mewarnai pembakaran ban bekas tepat di tengah persimpangan jalan Halat dan Sisimangaraja sehingga terjadi kemacetan lalu lintas dijalan Sisimangaraja dari arah Masjid Raya hingga makam pahlawan di tutup dan di alihkan, juga beberapa jalan mengalami macet seperti jalan Halat, jalan Ir. H. Juanda dan Pasar Merah.

Aksi demo Juga terjadi di depan Gedung DPRD Sumut ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UMSU untuk Kesejahteraan Rakyat (AMUK-Rakyat) masih melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM di depan Kantor DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol.

Dalam aksi ini sempat memanas karena diduga beberapa anggota dewan menonton dari kaca kantor DPRD SU, Koordinator aksi Ronald dalam orasinya menyerukan kepada pihak kepolisian untuk menutup gorden jendela gedung DPRD untuk keamanan bersama.

“Kami mengharapkan kepada bapak polisi untuk menyuruhkan para anggota DPRD yang di atas itu untuk turun ke bawah dan jangan melihat saja dari jendela, karena itu bisa memancing emosi para pendemo,” ujar koordinator aksi dari AMUK Rakyat.

Ronal mengatakan, pihaknya tidak mau anarki, namun bila emosi para pendemo terus dipancing,  sebagai koordinator aksi, dirinya tidak dapat bertanggung jawab, hanya ulah anggota DPRD Sumut yang pandainya hanya menonton aksi demo.

“Untuk itu tolong kepada bapak kepolisian untuk dapat menutup kaca jendela kantor DPRD, jadi kita sama-sama bekerjasama untuk menjaga ketertiban, dan untuk itu kepada anggota DPRD untuk dapat cepat turun menjumpai para pendemo dan mendengarkan aspirasi kami karena aksi kami murni untuk masyarakat bukan kepentingan pribadi,” pinta Ronald.(M Zhahri/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.