Kerusakan Kebun Warga akibat Proyek PLTA Peusangan Segera di Ganti Rugi

Takengon | Lintas Gayo – Pembangunan lima belas  Spoil Bank (bak penampungan) untuk mengurangi sedimentasi (endapan lumpur) dan sampah yang menumpuk dikali Peusangan,  dalam rangka  pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) I dan II, kini mulai digarap serius.

Informasi yang diperoleh dari Edi Nilwan, Manajer Proyek PLTA I dan II,  pembangunan Spoil Bank mulai dari Spoil bank I di kampung Bale kecamatan Lut Tawar  dan  Spoil Bank ke 15  hingga  kini memasuki tahapan pembangunan  sebesar 3%  sempat  terhenti.

Kondisi ini disebabkan oleh tinginya curah hujan yang mengguyur Aceh Tengah, khususnya di lokasi Spoil Bank 15 di kampung Sikiren Kecamatan Silih Nara, telah berimplikasi  terhadap  pengerjaan Spoil Bank yang  tidak sepenuhnya berjalan mulus.  Bahkan areal  pembangunan  Spoil Bank 15 telah tergenang  air hujan, yang letaknya  tidak  jauh  dari   lahan perkebunan warga masyarakat Sikiren Silih Nara.

Genangan air hujan ini telah menimbulkan longsoran  tanah dan bebatuan  bahkan merangsek ke lahan perkebunan warga dan mereka mengharapkan pihak  proyek  PLTA I dan II  untuk memberi ganti rugi atas kebun mereka  yang mengalami kerusakan.

“Kondisi ini tentu membutuhkan satu solusi terbaik, disatu sisi pembangunan  Spoil bank PLTA I dan II harus tetap berjalan,  dipihak lain warga masyarakat juga tidak boleh  dirugikan,” kata Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah Ir.Mohd Tanwier.MM, saat melihat langsung areal pembangunan  Spoil Bank 15. Kamis (19/04/12) siang di kampung Sikiren Kecamatan Silih Nara.

Langkah arif  dan bijak pun akhirnya terwujud, setelah pihak PLTA I dan II menyanggupi untuk memberikan ganti rugi atas kerusakan lahan  perkebunan warga. Seperti dikatakan manajer Proyek PLTA I dan II pihaknya akan segera memberikan ganti rugi yang sesuai dengan nilai kerusakan.

Namun Edi Nilwan juga sangat mengharapkan pengertian warga, agar tidak  mengedepankan tuntutan ganti rugi diluar batas kewajaran.”Mari kita lebih mengedepankan semangat kekeluargan dan kelapangan hati,’ ujar Edi

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Aceh Tengah, atas arahan Pj Bupati Mohd Tanwier untuk  memfasilitasi dan  melakukan pertemuan-pertemuan  instensif  kedua belah pihak, sehingga ada solusi yang terbaik,ujar Mohd Tanwier  yang akrab dipanggil Baong ini .

Proyek pembangunan PLTA I dan II  yang diperkirakan akan dapat beroperasi pada tahun 2015  dengan daya  sebesar 87 MW  (87 juta watt) dikerjakan melalui empat Lot.  Lot satu, Civil Work atau pengejaan sipil,   Lot II, Metal Work, Lot tiga, Turbin generator dan Lot empat, Transmition line Bireunen -Takengon, ungkap Edi Nilwan melalui telepon selulernya. (SP/Red.03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.