BANDA ACEH – Dibukanya Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh akan membuka peluang kerja bagi lulusan sarjana terkait. Wakil Ketua Pendirian ISBI Aceh, Teuku Kamal, mengatakan rakyat Aceh patut bersyukur dengan kehadiran ISBI.
Selain itu, ISBI direncanakan sebagai institut yang fokus di bidang seni dan budaya berstatus negeri dengan biaya kuliah termurah dibandingkan institut seni lain di Indonesia.
“Direncanakan biaya kuliah berkisar antara Rp700 ribu hingga satu juta rupiah. Ini sangat berbeda dengan Institut Kesenian Jakarta yang mencapai belasan juta rupiah,” ujar Teuku Kamal kepada The Atjeh Post, Selasa 29 Mei 2012 di Banda Aceh.
ISBI Aceh, kata dia, juga akan membuka lapangan kerja baru bagi lulusan seni dan budaya di Aceh. Hal ini terkait dengan rencana dibukanya dua fakultas dan enam program studi baru di Aceh, di bawah institut seni yang sedang digodok bersama Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
“Ada dua fakultas dan enam prodi yang nantinya ada di ISBI. Namun, karena dalam proses persiapan, pelaksanaan dan persiapan ISBI nanti akan langsung dipegang oleh ISI Padang Panjang, sesuai SK Mendikbud Nomor 042/P/2012,” ujar Kamal.
Katanya lagi, dua fakultas tersebut sedang dalam pembahasan dan menunggu perkembangan kebutuhan masyarakat Aceh nantinya. Sementara untuk enam prodi yang sedang disusun berada langsung di bawah ISI Padang Panjang, antara lain program studi Teater, Tari, Musik, dan Seni Murni (Griya).
“Nanti dalam rencana jangka panjang, akan dikembangkan pula prodi Kuliner, Boga dan Arsitek Art serta Arkeologi,” tambahnya lagi.
Namun, beberapa prodi terakhir itu, kata Kamal, rencana jangka panjang yang sedang disusun pihaknya bersama ISI Padang Panjang. Kemungkinan besar perencanaan hadirnya prodi-prodi lainnya itu berkisar antara dua puluh program studi di bawah ISBI Aceh.
Selain itu, Kamal menjelaskan bahwa nantinya ISBI akan diberikan kebebasan penuh untuk berjalan sendiri apabila semua sumber daya manusia yang ada sudah terpenuhi. “ISBI akan lepas dari ISI. Karena memang seperti itu rencana yang dikembangkan pusat,” ujarnya. (Sumber : The Atjeh Post)