Takengen | Lintas Gayo – Walaupun kontingen POPDA Aceh Tengah pulang dari arena pertandingan yang dilaksanakan dari tanggal 23 hingga 29 Juni 2012 dengan kekecewaan mendalam menyusul kericuhan yang terjadi antar mahasiswa Aceh Tengah dan Aceh Selatan, cabang olahraga Pencak Silat tetap mengantongi medali, 10 Perunggu untuk para pendekar tersebut.
Informasi ini diterima Lintas Gayo dari wasit Pencak Silat asal Aceh Tengah, Bambang Suhaidi yang memimpin langsung pertandingan final di Gelanggang Pencak Silat POPDA XII, Jum’at 29 Juni 2012 pagi.
“Tim Aceh Tengah memang tidak bermain lagi karena pulang ke Takengon, namun tetap memperoleh 10 medali perunggu karena sudah menyelesaikan pertandingan babak penyisihan. Jika saja mereka ikut diputaran final, sangat berpeluang memperoleh medali emas,” terang Bambang Suhaidi.
Menurutnya, sejauh ini atlit Pencak Silat Aceh Tengah menjadi perhitungan sendiri bagi kabupaten lain di Aceh. “Bayangkan saja dari 15 kelas dengan 15 medali emas, perak dan perunggu yang diperebutkan, 10 diantaranya bakalan diborong atlit Aceh Tengah,” timpal pesilat yang berstatus wasit kelas 3 ini.
Secara terpisah, Sekretaris Pengcab Ikatan Pencak Silat Indonsia (IPSI) Aceh Tengah Irham, SE membenarkan perolehan mendali atlit Pencak Silat Aceh Tengah. “Dari 15 Atlit yang kita kirim ke arena POPDA XII kita hanya mendapat 10 mendali perunggu dan seharusnya bisa 10 medali emas apabila tidak dipulangkan ke Takengon,” ungkapnya.
Dia berharap Panitia POPDA XII Aceh dan pihak yang terkait dengan masalah ini biasa bersikap bijaksana khususnya di cabang olahraga Pencak Silat agar dapat kiranya mengadakan penyeleksian ulang atlit Pencak Silat pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) yang akan datang di Provinsi Sumatra Utara.
Pelatih Silat Kecewa Berat
Secara terpisah, salah seorang pengurus IPSI Aceh Tengah bidang lembaga kepelatihan, Samsul Bahri menyatakan sangat kecewa dengan keputusan yang diambil untuk memulangkan atit dari arena POPDA XII di Banda Aceh yang dinilai merugikan atlit.
“Kekecewaan atlit sulit disembuhkan apalagi menyangkut mental. Terlebih atlit Silat yang kita bina selama ini menempuh proses yang sangat panjang hampir satu tahun setengah proses penjaringan yang dilakukan dengan delapan kali tahapan ditambah dengan program karantina selama 2 bulan. Menu latihan sangat efektif baik mental, fisik, tehnik dan taktik untuk menjadi pemenangan pada POPDA XII in,” papar Samsul Bahri.
Pun demikian dia harus berlega hati. “Takdir berkata lain kita yang berusaha Allah SWT yang menentukan. Pimpinan kontingen telah mengambil kebijakan harus memulangkan semua rombongan demi keselamatan itu merupakan kewajiban seorang pemimpin,” ungkapnya dan berharap kejadian ini tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang.
Berikut nama-nama atlit Pencak Silat Aceh Tengah yang mendapat medali :
- Rifa Ripanti yang turun dikelas A/Putri asal , sekolah SMA Neg. 8 Takengon
- Rahma Daini yang turun dikelas B/Putri, Siswi sekolah SMA Neg. 8 Takengon
- Elhamiyah yang turun dikelas C/Putri asal, Siswi sekolah SMK Neg. 1 Takengon
- Hasanah Afriani yang turun dikelas D/Putri, Siswi sekolah SMA Neg. 17 Takengon
- Saljuli Lestari yang turun dikelas E/Putri, Siswi sekolah SMA Neg. 1 Takengon
- Dewi HariyaNTI yang turun dikelas F/Putri, Siswi sekolah SMA Neg. 5 Takengon
- Elda Singkite yang turun dikelas G/Putri, Siswi sekolah SMA Neg. 9 Tunas Bangsa Banda Aceh
- Kamaruddin yang turun dikelas B/Putra, Siswa sekolah SMA 1001 Takengon
- Ambiya Putra yang turun dikelas D/Putra, Siswa sekolah SMA Neg. 8 Takengon
- Alvani Aradiko yang turun dikelas E/Putra, Siswa sekolah SMA Neg.5 Takengon
(Tim LG/Red.03)