Lintas Gayo | Redelong – Pihak Polres Kabupaten Bener Meriah masih melakukan penyidikan terhadap pelaku penusukan yang menimbulkan korban luka di area lapangan pacuan kuda peringatan Hari Jadi Kabupaten Bener Meriah, Sabtu 23 Juni 2012 lalu.
Kapolres Bener Meriah AKBP Cahyo Utomo, SIK melalui Kasatreskrim AKP Hartana kepada wartawan, Jumat (29/6) mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan, bahkan sudah lebih dari sepuluh orang yang dipanggil untuk dimata keterangannya.
Hartana juga menepis tudingan bahwa Polisi tidak bekerja dalam menyelesaikan kasus perkelahian yang sudah berjalan hampir satu minggu itu.
“Kami kesulitan dalam penyidikan, karena yang di duga pelaku penusukan saat berlari sempat ditangkap oleh aparat keamanan. Namun aparat keamanan tersebut juga menolak untuk menjadi saksi, bahkan keluarga korban yang dipanggil juga tidak datang ke Polres,” ungkap Kasatreskrim ini.
Menurut Hartana, barang bukti yang disebut-sebut berupa pisau milik pelaku juga tidak ada ditangan kepolisian. ”Kami juga akan meminta keterangan sejumlah aparat keamanan dan panitia yang ada saat itu mengenai kejadian tersebut. Bahkan korban yang terluka juga jika sudah sembuh akan dimintai keterangannya sekaligus jadi saksi,” ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Bener Meriah AKP Hartana juga menolak tudingan sejumlah pihak bahwa mereka melindungi yang diduga pelaku, karena pelaku adalah saudara Wakapolres Bener Meriah.
“Jika saksi dan bukti lengkap, silahkan saja lakukan penahanan terhadap yang diduga tersangka. Itu bukan saudara beliau,” pungkas Hartana.
Sementara itu, Salman Yoga adik Syahbuddin korban penikaman mengatakan sangat menyesalkan pihak panitia dan keamanan di lapangan pacuan kuda Bener Meriah, hingga saat ini pelaku penikaman tersebut belum juga ditahan oleh Polisi bahkan masih tampak berkeliaran di jalan.
Saat itu menurut Salman, korban Syahbuddin setelah ditikam masih dibiarkan tergeletak dan tidak ada pertolongan medis dari panitia.
”Malahan saya yang mengantar abang Syahbuddin ke rumah sakit. Tim medis panitia pelaksana pacuan kuda menolak mengantar korban ke rumah sakit,” kata Salman menyesalkan sikap cuek panitia dan tim medis acara lomba pacuan kuda itu Bener Meriah itu.
Menjawab pernyataan keluarga korban tersebut, ketua panitia pelaksanaan pacuan kuda tradisional Bener Meriah Al Huda mengatakan pihak bukan membiarkan namun tetap memperhatikan korban yang terkena tikam yang saat ini berbaring di rumah sakit.
“Saya bersama Sekda Bener Meriah akan ke rumah sakit melihat korban serta akan membicarakan jalan damai atas terjadinya pertikaian tersebut,” ungkap Al Huda walaupun kejadian sudah beberapa hari.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga korban tetap meununtut agar pelaku penusukan segera ditahan dan polisi harus bertindak cepat. Jika tidak, keluarga korban mengancam akan meminta keadilan ke Mapolda Aceh.(ARA)