Erah Linge “Kolektor Warisan Reje Linge” Sakit Keras, Koleksi akan Dijual

Jakarta | Lintas Gayo – Benda-benda peninggalan Kerajaan Linge diwacanakan akan “dijual.” Pasalnya, sang kolektor, Erah Linge sedang dalam keadaan sakit berat. “Bang Erah (Erah Linge) sedang dalam keadaan sakit berat sekarang. Beliau membutuhkan biaya pengobatan yang besar,” kata Harun Zeni, perwakilan keluarga melalui sambungan telpon (5/8/2012).

Harun, lebih lanjut, mengungkapkan bahwa dirinya dipercayakan Erah Linge dan keluarga untuk mengurusi harta benda peninggalan Kerajaan Linge tersebut. Termasuk, mengupayakan biaya pengobatannya.

“Saya tidak punya hubungan apa-apa dengan Erah Linge. Namun, saya sudah kenal lama dan seperti adiknya sendiri. Terkait masalah ini, saya punya surat wasiat dari beliau,” akunya.

Dulu, ujar Harun, Erah Linge sampai-sampai menjual harta bendanya demi mendapatkan pelbagai peninggalan Kerajaan Linge tersebut. Termasuk, kerbau-kerbau kepunyaannya. Tujuannya, semata untuk menyelamatkan warisan urang (masyarakat-bangsa) Gayo. “Sayangnya, saat beliau sakit seperti sekarang, tak ada satu pihak pun yang peduli,” sebutnya geram.

“Aku gere pane ne, Run. Kin mangan ku pe gere mepat ne. Ku ko mi we pat aku beharap, [Aku nggak tahu lagi, Run. Untuk makan ku pun nggak menentu lagi. Cuma ke kamu lagi aku bisa berharap]” bunyi pesan singkat Erah Linge (4/8/2012) seperti dituturkan Harun.

Di akhir pembicaraannya, Harun, menegaskan, kalau ternyata tidak ada perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten di Gayo (Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Bener Meriah), kemungkinan pelbagai harga peninggalan reje-reje [raja-raja] Linge itu akan dijual. Dengan demikian, hasil penjualan tersebut nantinya bisa dipakai untuk biaya pengobatan Erah Linge.

“Sejauh ini, sudah ada 6 calon pembeli di Jakarta yang hendak membeli warisan masyarakat Gayo tersebut. Kemungkinan, kalau memang jadi, siap lebaran mereka akan ke Gayo,” kata Harun (Yusradi al-Gayoni)