Takengen | Lintas Gayo – Puluhan Pendamping sosial dari unsur Taruna Siaga Bencana (Tagana) se Aceh mengikuti kegiatan pemantapan petugas pendamping sosial korban bencana alam yang dilaksanakan dari tanggal 3 s.d 8 September 2012 di Takengon
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabubaten Aceh Tengah Drs. H. Alam Syuhada, MM usai acara penutupan kegiatan kepada Lintas Gayo (8/9) menyampaikan bahwa kegiatan Pemantapan Petugas Pendamping Sosial ini diikuti oleh 90 orang Taruna Siaga Bencana Aceh serta dua Kabupaten berhalangan hadir mengirimkan utusanya dikarenakan ada bencana alam di kabupaten tersebut yaitu kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Semelu yang tidak dapat hadir dikarnakan ada kegiatan serupa.
Ditambahkanya kegiatan yang sudah dilaksankan berupa in door bertempat di Hotel Linge Land dan out door yang dilaksanakan di seputaran Danau Lut Tawar yaitu kampung Rawe, kampung gunung suku dan kampung kalang serta dari kegiatan ini menghasilkan enam poin rekomendasi yang ditanda tangani oleh utusan kelompak serta unsur terkait.
Diakhir pembicaranya Alam Syuhada mengharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan lagi sehingga petugas dapat pokus dalam melaksanakan kegiatan sosial bencana alam serta mengerti akan tugas pokok yang harus dilaksanakan.
Adapun enam rekomendasi yang dihasilkan dalam kegiatan Pemantapan Petugas Pendamping Sosial Korban Bencana Alam diantaranya :
1. Perlunya instansi terkait dengan dikoordinasikan oleh Dinas sosial, Tenaga Kerja Trasmigrasi Kabupaten Aceh Tengah melakukan pembentukan tim untuk pendataan awal lokasi rawan bencana.
2. Adanya peningkatan SDM oleh pemerintah dan instansi terkait yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya.
3. Pihak Pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk dapat memperhatikan seluruh wilayah pembangunan serta kerjanya, tidak hanya wilayah perkotaan saja.
4. Penambahan lahan pertanian bagi masyarakat.
5. Pemulihan mental melalui pendekatan agama
6. Perlunya peningkatan kapasitas masyarakat dilokasi rentan bencana dengan melakukan simulasi atau drill. (Zan.KG)