Takengon | Lintas Gayo – Muchlis Muhdan Bintang, Duta Wisata Aceh tahun 2011, yang baru kembali dari negeri Jiran mengikuti Malaysian Association of Tour and Travel Agent (MATTA Fair) di Gedung Putra World Trade Centre pada 7-9 September 2012 lalu, menceritakan pengalamannya saat mengikuti kegiatan tersebut, Selasa 19 September 2012 di Takengon.
Menurut Muchlis, pariwisata di negeri tersebut berkembang dengan pesat sehingga Malaysia dijuluki sebagai “Trully Asia”.
Kesemua itu tambah Muchlis, merupakan hasil kerja keras pemerintah setempat dalam mempromosikan dunia pariwisata di negara nya.
“Bentuk promosi wisata di sana bukan hanya melalui media atau selebaran-selebaran saja, melainkan disegala lini daerah ini dijadikan sebagai tempat promosi wisata mereka”, kata Muchlis yang sejak beberapa bulan belakangan ini diberdayakan di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tengah.
Yang menariknya lagi, tempat-tempat umum seperti WC umum, angkutan, tempat-tempat umum, selalu ada kata-kata yang mempromosikan daerah wisata mereka, ditambah dengan jejaring sosial dan media lainnya.
“ni pakea, wan begen pe ara promosi wisata”, kata Mukhlis dalam bahasa Gayo, maksudnya di negeri mereka, dalam wc pun ada muatan promosi wisata.
Karenanya, para pengunjung selalu melihat audio visual yang tampil dilayar kaca dan text berjalan ditempat-tempat umum seperti tadi, kesemuanya dimanfaatkan untuk mempromosikan wisata mereka, tambahnya.
Menurut Muchlis, hal tersebut menjadi indikator keseriusan pemerintah mereka dalam mengelola dunia kepariwisataan Malaysia.
“Pemerintah mereka membuat menara tertinggi no 2 di dunia “Twin Tower”, sebagai promosi daya minat pengunjung mancanegara, setelah mereka berkunjung, momen promosi wisata mereka sangat kreatif dan menarik, sehingga wisatawan yang berkunjung bertambah”, ujar Muchlis.
Untuk wisata di Aceh Tengah, Muchlis berharap keseriusan pemerintah dalam mengelola dan mempromosikan dunia kepariwisataannya.
“Tidak ada salahnya kita sedikit mencontoh Malaysia dalam memajukan dunia pariwisata di Aceh Tengah”, harap Muchlis yang mengaku setidaknya sejak setahun ini sudah ada perubahan visi dan misi pemerintah untuk memajukan pariwisata di Gayo, khususnya Aceh Tengah. (Darmawan Masri)