
Saya melihat Nasirrudin di lama fb dan tertawa. Dia berhasil membuat konten sederhana yang menarik dan segar melepas penat dan membuat orang terhibur.
Nasirrudin yang petani kopi, tidak meninggalkan kesehariannya sebagai petani kopi di Alur Cincin, Kecamatan Pintu Rime Gayo. Bener Meriah. Aceh, Indonesia juga.
Semua kontennya dibuat dengan basis petaninya. Meramu klip dari sinetron dan kesehariannya. Dua latar yang yang berbeda. Seperti langit dan bumi. Kaya dan miskin.
Kreatifitas Nasirrudin dengan segala kelucuan dan tingkahnya membuatnya populer dan banyak ditonton.
Bayangkan saja dari 1000 pengikut hingga mencapai Sepuluhribu. Apalagi kemudian Dia bergabung dengan fbpro yang bisa hasilkan cuan karena kreatifnya.
Konten konten Nasirrudin adalah satir terhadap kejadian nyata disekitar kita. Yang endingnya dibuatnya menjadi kocak dan gelak tawa.
Kita yang biasa dibuai sinetron sehingga membawanya dalam gaya dan kenyataan hidup, melupakan jati diri kita. Lupa dimana bumi dipijak.
Begitupun fenomena sosial lainnya. Dimana perbuatan mesum cukup ditutupi dengan kalimat khilaf. Orang orang kehilangan kehormatan dan harga diri. Tapi tak punya malu.
Pun juga para koruptor dan pelanggaran hukum lainnya menjadi hal biasa.
Nasirrudin menjadikan semua itu konten dan kemudian menghempaskannya kebumi. Menjadi diri sendiri.
Awal membuat konten , ternyata banyak mendapat respon dan tanggapan warga maya. Hal itu membuat Nasirrudin semangat dan kontinyu menerbitkan konten di laman fbnya.
Bahkan di salah satu kontennya, Nasirrudin mendapat 4500 komentar dan tanggapan. Bahkan jika sedang tak memiliki ide membuat konten, Nasirrudin juga menjadikan hal itu konten.
Setelah kecanduan melihat gaya kocak Nasirrudin, sayapun menjadi penggemarnya di fb.
Sebagai petani kopi, Nasirrudin menggunakan semua properti yang sesungguhnya. Cangkul, parang, pakaian kebun yang lusuh dan kehilangan warna aslinya. Topi dan kantong dari karung bekas beras.
Meski banyak disukai dan ditonton, Nasirrudin belum membuat kontennya di Youtube dan sekarang sedang proses monetisasi di fbfro. Semoga Nasirrudin dapat cuan dari kreatifitanya.
Meski melahirkan banyak konten lucu dan menghibur, ternyata Nasirrudin mengerjakannya kontennya sendiri. Artinya? Kameramennya adalah dia sendiri. Gimana caranya? Itu yang belum sempat saya tanyakan.
Aistebes..
Win Ruhdi Batin*