Mekkah | Lintas Gayo – Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 10 jam dari Madinah menuju Mekkah, Jamaah haji asal Gayo segera menunaikan Tawaf, Sa’i dan Tahalul.
Sekitar pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS) secara berkelompok jamaah haji asal Gayo bergerak ke Masjidil haram, jarak penginapan dengan masjidil Haram sekitar 2,4 km. Meskipun tubuh lelah dihempas perjalanan panjang dari Madinah semangat jamaah haji asal Gayo tidak tergoyahkan.
Beberapa jamaah yang berusia lanjut memilih barisan paling depan, ada suami istri yang saling berpegangan dengan erat agar tidak terpisah, ada pula yang saling berpegangan erat antar sesama teman.
Kelompok Gayo Lues lebih dulu turun ke ‘arena’ disambut lautan manusia dari berbagai bangsa, sesaat setelah tawaf di mulai, puluhan jamaah asal Gayo Lues segera membaur larut dalam lautan manusia.
Kelompok Aceh Tengah tiba dalam 3 gelombang terpisah, beberapa jamaah yg tidak mampu berjalan segera menaiki kursi roda. Pengarahan singkat diberikan oleh ketua rombongan, kelengkapan syarat seperti berwudhu’ di cek kembali, beberapa jamaah yg lepas wudhu’ nya dipersilahkan berwudhu’ kembali.
Memasuki putaran ke-3 keringat mulai bercucuran bercampur dgn derai air mata mohon ampunan dari sang khalik. Desakan dari jamaah lain beberapa kali memutus barisan kelompok, rasa khawatir dan semangat menunaikan rukun ibadah tersirat jelas di wajah2 jamaah yg sedang bertawaf.
Selesai tawaf jamaah mulai melaksanakan Sa’i dibukit Safa dan Marwah. Keinginan memperoleh ampunan mengalahankan keletihan yg mendera tubuh. Meski sempat terpisah beberapa kali, jamaah berusia lanjut berusaha mengimbangi gerakan kelompoknya, sambil sesekali menghampiri tempat-tempat minum air zam-zam. Memotong beberapa helai rambut (bertahalul) dan doa merupakan rangkaian akhir dari umrah.
Bagai pasukan perang yg menang dari medan laga jamaah haji asal Gayo satu persatu kembali ke pemondokan yang berjarak sekitar 3 km dari masjidil haram. Setibanya di pemondokan beberapa jamaah di bopong kembali ke kamar akibat kelelahan yg luar biasa.
Pagi ini, saat inspeksi ‘pasukan’ beberapa jemaah tidak dapat bangkit dari tempat tidurnya akibat demam. (Jali/red,03)