Gerakan Membaca

Oleh: Walia Rahman*

ZAMAN kini sudah berubah, entah sudah berapa banyak perubahan-perubahan yang terjadi disekeliling kita, rasanya kita tidak akan sanggup lagi  jika di bebankan untuk menghitung satu persatu bisa-bisa waktu kita hanya terkuras untuk sesuatu hal yang tidak terlau urgen, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan kemajuan semakin berkembang jika kita lihat secara visual mulai dari ilmu Teknologi Informasi yang setiap detinya dapat memproduksi alat-alat cangih yang kegunaanya dapat memberi mamfaat bagi umat manusia di erasekarang ini.

Kita tahu bahwasanya mengapa semua itu dapat terjadi itu semua desebabkan oleh rasa ingin tahu seseorang terhadap sesuatu ilmu yang belum dimengerti olehnya, berangkat dari rasa ingin tahu tersebut sehingga ia bisa menciptakan sesuatu hal yang baru dan hasilnya dapat dinikmati oleh semua orang.

Disamping itu ada satu faktor pendukung yang harus kita perhatikan dan perlu di garis bawahi keilmuan seseorang itu dapat bertambah jika ia banyak membaca semakin banyak ia membaca maka pengetahuannya akan semakin dinamis, contohnya Cina yang sekarang ini sedang mengguasai pasar global, kira-kira kapan ya beralih ke Indonesia? Tidak tertutup kemugkinan jika bangsa Indonesia mulai berbenah dan instrospeksi diri sudah begitu jauh kita tertinggalakan oleh Negara lain pada hal SDA dan SDM kita memungkinkan untuk menunjang prestasi yang jauh lebih baik lagi dari Negara lainnya, itu semua desebabkan oleh sikap apatis dan ketidak mauan kita. Oleh karena itu mulai dari saat ini juga mari kita membudayakan Gerakan Membaca, dengan membaca maka kita akan semakin leluasa membuka lebar-lebar jendela dunia.

Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Menciptakan.” (Q.S. Al-‘Alaq [96]:1 )

Banyak orang mengatakan bahwa membaca adalah membuka jendela dunia. Sehingga semakin banyak ia membaca maka akan semakin banyak ia mengetahui situasi dunia bahkan tidak tertutup kemungkinan ia juga akan mengetahui keadaan alam semesta, karena ia dapat melihat dari bermacam sudut pandang yang berbeda-beda pula, kita sebagai manusia khalifah fil ardhi sudah selayaknya menjadi manusia cerdas berpengetahuan luas.

Maka dari itulah manusia sangat dianjurkan untuk membaca segala fenomena yang terjadi disekelilingnya dari apa yang telah Allah ciptakan. Dalam memori kita masih ingat bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw memulai suksesan karirnya dengan perintah dari tuhannya untuk membaca. Perintah yang Allah bebankan kepada Rasulullah Saw, jika diteliti lebih jauh lagi adalah sangat tepat, karena dengan membaca ayat-ayat Allah (kauniyah maupun kauliyah). Kita sebagai mahluk ciptaan-Nya seharusnya bisa melihat lebih detail lagi keagungan dan kebesaran ciptaan Allah, lantas mengagungkan dan mebesarkan-Nya sehingga kita menjadi hamba-Nya yang memiliki ketundukan yang sempurna di hadapan-Nya.

Dapat kita ketahui bahwasanya dengan banyak membaca, maka syaraf otak kita akan semakin terlatih terkondisi dan terpola dengan teratur sehingga mempercepat kecepatan ia memberikan respon terhadap sebuah fenomena yang terjadi. Dengan banyak membaca maka kita akan banyak mendapatkan instrument-instrument dasar yang bermanfaat dan mempelancar proses cara berpikir kita, karena dengan banyak membaca ibaratnya kita banyak mendapatkan petunjuk jalan, sehingga kita tidak binggung dalam memilih jalan manakah yang terlebih dahulu harus kita lalui.

Hampir semua orang hebat di dunia ini lahir dari orang-orang yang kerajinan membaca buku!” (Andrew Garnegie). Meskipun  demikian yang perlu kita ingat bahwa pilihlah bahan bacaan yang sekirannya bayak mendatangkan manfaat ketimbang yang banyak mudaratnya. Sebagai mana perkataan Nabi Isa As :”Alangkah banyak pohon kayu, tapi tidak semuanya berbuah. Alangkah banyak buah kayu tetapi tidak semuanya baik dan alangkah banyaknya ilmu tapi tidak semua berfaedah.”

Jika kita mengetahui bahwasanya banyak sekali manfaat dari banyak membaca, karena  kita senantiasa mendapatkan hal-hal yang baru, dimana hal-hal yang baru tidak didapatkan oleh mereka yang tidak mau membaca. Sebagai mana firman Allah dalam Al-Quran surat Al-‘Alaq : ayat 3-5

Bacalah, dan Rabbmulah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-‘Alaq [96]:3-5 )

“Yuk mari kita membudayakan Gerakan Membaca”.(wali_bensu[at]yahoo.com)

*Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Yogyakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.