Jangan Ada “Urang-urang” dalam Masyarakat Gayo

Jakarta | Lintas Gayo – Masyarakat Gayo dimanapun berada diharapkan tetap kompak dan solid, jangan ada perbedaan antara satu dengan yang lain. Terutama, jangan ada sekat-sekat, “urang-urang” baik dari segi letak geografis dan administratif.

Masyarakat Gayo diharapkan harus ada satu hati, satu langkah, dan satu tujuan untuk perubahan dan kesejahteraan masyarakat Gayo dengan mengkesampingkan ego dan kepentingan pribadi.

Demikian, salah satu kesimpulan yang diambil kalangan mahasiswa asal Gayo yang kulaih di Jakarta saat melakukan pertemuan mahasiswa antar kabupaten di di Gedung DPD RI, Senin (12/11/2012).

Alkudri Temasmiko, seorang mahasiswa yang ikut dalam pertemuan tersebut mengungkapkan, poin penting lain di ambil yakni harus ada perubahan yang dilakukan setiap indevidu masyarakat Aceh.

Mulai dari berubah dengan cara di paksa-terpaksa hingga akhirnya terbiasa. Ini artinya untuk berubah perlu dipaksa sehingga terpaksa kalau sudah terpaksa maka pada akhirnya terbiasa sehingga hasilnya hilangnya paradigma dan pemikiran-pemikiaran adanya belah-belah atau sekat-sekat yang selama ini salah satu penghambat terciptanya persatuan yang kuat dan kokoh.

Pada akhirnya perwakilan mahasiswa Gayo Jakarta juga membuat konsep pemikiran dengan konsep “boh sara ate, pemikiren,perlangkahen dan tujuen” dan “perceraken, pemikiren turah sesuai orom perbueten”. Jangan hanya bisa melepas wacana tapi lemah dalam eksekusi.

Dalam pertemuan mahasiswa Gayo Jakarta di Gedung DPD RI, yang menghadirkan narasumber Yusradi dari Staf DPD RI devisi Aceh, ikut dihadiri, dinataranya: Alkudri dan Nazri dari perwakilan dari Kabupaten Aceh Tengah, Ijal (Bener Meriah),  Agus dan Muamar (Kabupaten Gayo Lues).

Menurut Alkudri Temasmiko, pertemuan tersebut juga disiskusikan beberapa permasalahan Gayo yang dihadapi saat sekarang ini dan membahas solusi kongkrit yang dapat dilaksanakan secara nyata, cepat dan tepat.

Dari hasil pertemuan ini ada beberap persoalan yang dibahas yaitu persolan prinsip pada internal Gayo, persoalan prinsip pada internal Gayo diantaranya adalah regenerasi kader Gayo yang “berkualitas” dan “bermental” juang sudah menurun, dan di daerah Gayo masih terjadi pemisahan-pesahan atau bersekat-sekat sehingga sulit untuk bersatu.(SP/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.