Medan | Lintas Gayo – Penelitian para arkeolog dari Balai Arkeologi (BALAR) Medan Sumatera Utara di dataran tinggi Gayo berlanjut. Demikian pernyataan Ketut Wiradnyana, koordinator penelitian tersebut, kepada Lintas Gayo, Kamis 15 Nopember 2012.
“Dalam bulan ini kami akan kembali melanjutkan penelitian di sejumlah tempat di Aceh Tengah diantaranya di Loyang Ujung Karang dan Loyang Mendale Kecamatan Kebayakan serta di Linge,” kata Ketut Wiradnyana.
Dijelaskan, penelitian kali ini berjudul Austronesia di Indonesia Bagian Barat (kajian Budaya Austronesia Prasejarah dan sesudahnya di Wilayah Budaya Gayo).
Dan maksud atau tujuan penelitian diungkapkan Ketut Wiradnyana diantaranya untuk merekonstruksi kehidupan manusia masa lalu di pedalaman Sumatera Bagian Utara terutama di punggung Bukit Barisan.
“Selain itu, penelitian ini juga untuk memberikan informasi atas migrasi manusia dan budayanya serta berbagai hal lain yang menyertainya yang telah berlangsung di Aceh Tengah,” kata Ketut Wiradnyana.
Seperti diketahui, sejak beberapa tahun belakangan ini, Balar Medan telah melakukan sejumlah tahapan penilitian di Gayo dan hasilnya diluar dugaan banyak pihak. Bukti ilmiah menyatakan Gayo lebih tua dari Batak yang dituangkan dalam buku Gayo Merangkai Identitas yang ditulis Ketut Wiradnyana dan rekannya Taufiqurrahman Setiawan. (Win Aman)