Takengon | Lintas Gayo – Tim independen dengan tugas mengumpulkan data meluapnya air danau Lut Tawar dalam beberapa pekan ini yang mengakibatkan kerusakan tanaman masyarakat disejumlah kawasan di sekitar danau tersebut, hari ini, Minggu 23 Desember 2012 mulai melaksanakan tugasnya.
Tim yang beranggotakan akademisi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan unsur masyarakat Aceh Tengah ini diketua oleh Mariana dari Fakultas Teknik Unsyiah kepada Lintas Gayo menyatakan pihaknya baru mulai bekerja hari ini yang diawali sejumlah pengambilan data teknis terkait penyebab meluapnya air danau Lut Tawar.
Mariana yang ditemui Lintas Gayo diseputaran lokasi proyek Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan di kawasan Totor Bale Takengon menegaskan jika pihaknya bertugas secara independen dan akan bekerja selama 2 hari.
“Kita akan menyerahkan laporan lengkapnya kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dalam beberapa hari kedepan. Dan intinya kita bukan membela siapa-siapa namun hanya sebatas mencari data teknis,” tegas Mariana.
Amatan Lintas Gayo di seputar kawasan Totor Bale kecamatan Lut Tawar, alat berat tampak melakukan aktivitasnya dan para peneliti tampak bekerja dibantu sejumlah warga. Dilokasi juga tampak tokoh masyarakat Aceh Tengah, H. Zulfikar AB, Duski, SH dan Mukim Lut Tawar, Tgk. Khaikal Sadiq.
Seperti dilansir Lintas Gayo sebelumnya, beberapa waktu lalu ratusan warga dari seputaran danau Lut Tawar mendatangi Kantor Bupati Aceh Tengah untuk menyampaikan keluhan mereka atas terjadinya luapan air danau yang berakibat rusaknya tanaman.
Warga menilai, aktivitas PLTA Peusangan yang membelokkan air danau membuat aliran air tertahan sehigga saat musim penghujan air danau meluap ke persawahan atau areal pertanian warga. (Kha A Zaghlul)